Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) menjajaki kerja sama dukungan pembiayaan hijau dengan perusahaan Export Finance Australia (EFA) guna mendukung akselerasi transisi energi di Indonesia.

Penjajakan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kedua belah pihak di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat menyampaikan nota kesepahaman itu menandai awal dukungan pembiayaan dan peningkatan kapasitas pegawai PLN dalam pengembangan proyek energi terbarukan.

Menurut dia, dukungan pembiayaan tersebut penting guna mempercepat program transisi energi di Tanah Air. Salah satunya mampu mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen pada 2030 dan mencapai net zero emission (NZE) di 2060.

"Kesepakatan ini sangat penting mendukung peningkatan infrastruktur energi terbarukan, efisiensi energi, dan pengembangan teknologi hijau di Indonesia guna mencapai NZE pada tahun 2060 atau lebih cepat," kata Darmawan.

PLN dan EFA memiliki komitmen sama menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan sehingga emisi GRK bisa diturunkan dan kelestarian lingkungan terjaga.

Sementara, CEO EFA John Hopkins mengatakan kesepakatan tersebut akan membawa manfaat besar dalam upaya mereduksi emisi karbon beredar, tak hanya bagi Indonesia tetapi juga secara global. Selain itu, John optimis kesepakatan itu akan memperkuat posisi hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN jajaki kerja sama dukungan pembiayaan hijau dari Australia

Pewarta : Benardy Ferdiansyah
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024