Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan stok gabah rata-rata berkisar antara 80-200 ton di setiap penggilingan padi, sehingga cukup aman untuk ketahanan pangan hingga panen pada Desember 2023.

Ketua Tim Kerja Seksi Produksi Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Kirmi di Kulon Progo, DIY, Kamis, mengatakan posisi sekarang, stok gabah di tingkat penggilingan padi di Kulon Progo memang kecil, tapi petani sudah memiliki simpanan gabah sendiri.

"Petani sudah memahami bahwa setiap Agustus sampai awal Desember tidak ada panen, mereka menyimpan hasil panennya. Secara ketahanan pangan aman, meski harga beras mulai merangkak naik," katanya.

Ia mengatakan harga gabah dan beras memang cenderung naik. Harga gabah kering giling (GKG) berkisar antara Rp7.400 hingga Rp7.600 per kilogram. Harga beras medium antara Rp12.200 hingga Rp12.500 per kilogram di tingkat penggilingan.

Untuk itu, Pemkab Kulon Progo mengimbau petani menjaga stok gabah yang dimiliki karena di Kulon Progo baru memasuki masa panen paling cepat pada Desember 2023.

Selain itu, penyerapan atau pembelian gabah dan beras dari petani sebaik mungkin, agar ketersediaan beras di masyarakat aman.

"Kami melakukan pemantauan di tempat penggilingan padi untuk memastikan stok gabah aman, begitu juga harga beras dan gabah tetap terpantau," katanya.

Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan ketersediaan beras di lapangan tidak ada persoalan. Saat ini, petani di Galur dan Lendah memasuki masa tanam dengan dukungan air dari Daerah Irigasi Sapon.

Dengan demikian, produksi padi di Kulon Progo aman, tidak ada persoalan dengan air. Berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian dan Pangan, stok beras hingga akhir Desember 2023 berkisar 36.000 ton.

"Pada musim kemarau ini tidak berpengaruh terhadap produktivitas lahan pertanian karena masih tercukupi suplai air ke sawah-sawah pertanian," katanya.

Ni Made mengatakan harga gabah terpantau Rp7.000 sampai Rp8.000 per kilogram dari sebelumnya Rp5.600 per kilogram. Harga beras medium berkisar Rp12 ribu per kilogram.

"Saat ini, tugas pemerintah adalah menstabilkan antara harga produksi dengan harga pasar seimbang. Petani tidak dirugikan dan konsumen tidak dirugikan meski harga tinggi," katanya.

Pewarta : Sutarmi
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024