Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membina kelompok pembudidaya muda untuk regenerasi, dalam upaya meningkatkan produksi ikan budi daya di wilayah ini.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulon Progo Trenggono di Kulon Progo, Selasa, mengatakan regenerasi ini adalah penumbuhan kelompok baru pembudidaya ikan milenial dengan kisaran umur anggota antara 17 sampai dengan 25 tahun.
Karakter utama kelompok umur tersebut adalah menghadapi kegalauan dan kegamangan dalam melaksanakan setiap aktivitas yang produktif, sehingga membutuhkan strategi dan tips agar permasalahan tersebut bisa diatasi.
Rancangan yang sudah dipersiapkan adalah dengan menggaet mahasiswa jurusan perikanan yang berasal dari Kulon Progo untuk membentuk pokdakan baru sekaligus mereka yang menjadi ketuanya.
"Hal ini dapat dilakukan bekerja sama dengan kampus penyelenggara pendidikan jurusan perikanan UGM, untuk memberikan data personel dimaksud, memberikan motivasi kepada mahasiswa, dan sekaligus memberikan peluang penelitian dalam tugas akhir mereka. Sedangkan para anggotanya dapat dari karang taruna, pemuda pegiat religi, dan pemuda petualang," katanya.
Terkait biaya pembinaan, Kepala Bidang Pembudidayaan Ikan DKP Kulon Progo Suryadi mengatakan ada dua skenario penganggaran, yakni mengusulkan anggaran biaya ke anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) termasuk dana keistimewaan (Dais).
"Pokdakan milenial kami usulkan untuk difasilitasi dengan sarana-prasarana produksi berupa sepuluh kolam bulat diameter 2 meter dengan jenis komoditas utama lele dan gurami beserta pakan dan probiotiknya," kata Suryadi.
Ia mengatakan sebagai alternatif bagi milenial dapat diberikan opsi budi daya jenis ikan hias seperti koi, discus, guppy, serta alternatif ikan konsumsi lainnya seperti nila, lobster air tawar, tawes, dan sidat.
Selain itu, DKP Kulon Progo menganggarkan biaya pelatihan dan benchmarking agar pokdakan milenial memiliki keterampilan dan pengalaman awal dalam berbudidaya ikan. Target 2024 diusulkan satu pokdakan milenial untuk tiap kapanewon di Kabupaten Kulon Progo.
"Permasalahan kebutuhan lahan budi daya dapat dikomunikasikan dengan pemerintah kalurahan setempat untuk fasilitasi tanah kas desa yang sekiranya dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan generasi muda," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulon Progo Trenggono di Kulon Progo, Selasa, mengatakan regenerasi ini adalah penumbuhan kelompok baru pembudidaya ikan milenial dengan kisaran umur anggota antara 17 sampai dengan 25 tahun.
Karakter utama kelompok umur tersebut adalah menghadapi kegalauan dan kegamangan dalam melaksanakan setiap aktivitas yang produktif, sehingga membutuhkan strategi dan tips agar permasalahan tersebut bisa diatasi.
Rancangan yang sudah dipersiapkan adalah dengan menggaet mahasiswa jurusan perikanan yang berasal dari Kulon Progo untuk membentuk pokdakan baru sekaligus mereka yang menjadi ketuanya.
"Hal ini dapat dilakukan bekerja sama dengan kampus penyelenggara pendidikan jurusan perikanan UGM, untuk memberikan data personel dimaksud, memberikan motivasi kepada mahasiswa, dan sekaligus memberikan peluang penelitian dalam tugas akhir mereka. Sedangkan para anggotanya dapat dari karang taruna, pemuda pegiat religi, dan pemuda petualang," katanya.
Terkait biaya pembinaan, Kepala Bidang Pembudidayaan Ikan DKP Kulon Progo Suryadi mengatakan ada dua skenario penganggaran, yakni mengusulkan anggaran biaya ke anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) termasuk dana keistimewaan (Dais).
"Pokdakan milenial kami usulkan untuk difasilitasi dengan sarana-prasarana produksi berupa sepuluh kolam bulat diameter 2 meter dengan jenis komoditas utama lele dan gurami beserta pakan dan probiotiknya," kata Suryadi.
Ia mengatakan sebagai alternatif bagi milenial dapat diberikan opsi budi daya jenis ikan hias seperti koi, discus, guppy, serta alternatif ikan konsumsi lainnya seperti nila, lobster air tawar, tawes, dan sidat.
Selain itu, DKP Kulon Progo menganggarkan biaya pelatihan dan benchmarking agar pokdakan milenial memiliki keterampilan dan pengalaman awal dalam berbudidaya ikan. Target 2024 diusulkan satu pokdakan milenial untuk tiap kapanewon di Kabupaten Kulon Progo.
"Permasalahan kebutuhan lahan budi daya dapat dikomunikasikan dengan pemerintah kalurahan setempat untuk fasilitasi tanah kas desa yang sekiranya dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan generasi muda," katanya.