Kulon Progo (ANTARA) - Komisi II DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong Dinas Pertanian dan Pangan setempat mendukung pengembangan rintisan kawasan budi daya jamur merang di Kelompok Berkah Jamur, Dusun Kasihan II, Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah.
Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo Priyo Santoso di Kulon Progo, Minggu, mengatakan Kelompok Jamur Berkah mulai mengembangkan budi daya jamur merang yang hasilnya mampu menjadi sumber pendapatan masyarakat.
"Kami Komisi II DPRD Kulon Progo akan mendampingi Kelompok Berkah Jamur supaya mendapatkan bantuan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait supaya semakin berkembang," kata Priyo.
Ia mengatakan produksi jamur merang memiliki pangsa pasar yang luas. Namun saat ini, Kelompok Jamur Berkah baru ada 10 kubung. Setiap kubung mampu memproduksi 150 kilogram dalam waktu 25 lima hari. Harga satu kilogram jamur merang di tingkat pembudidaya Rp28 ribu.
"Budi daya jamur merang ini pangsa pasarnya sangat luas. Kami minta Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Dinas Lingkungan Hidup berkolaborasi mengembangkan rintisan budi daya jamur merang di Kasihan II," harap Priyo.
Anggota Komisi II DPRD Kulon Progo Raden Sunarwan mengatakan budi daya jamur adalah jawaban dalam memulihkan ekonomi masyarakat pada masa pandemi COVID-19.
Hal ini buktikan oleh Kelompok Berkah Jamur Dusun Kasihan II, Desa Ngentakrejo, yang sudah memiliki 10 kubung atau rumah jamur. Setiap satu kubung mampu mendapat keuntungan bersih Rp2 juta dengan produksi 150 kilogram sampai 180 kilogram dalam satu kali panen.
"Kami minta Kelompok Berkah Jamur tetap mempertahankan produksi. Kami juga berharap budi daya jamur ini semakin meningkat supaya pendapatan keluarga juga meningkat," katanya.
Hal sama diungkapkan anggota Komisi II DPRD Kulon Progo Dwi Nugroho. Ia berharap rintisan kawasan budi jamur merang ini bisa berkembang lagi menjadi sentra kuliner olahan jamur merang.
Namun ia menyayangkan OPD terkait belum melakukan pendampingan terhadap Kelompok Berkah Jamur. Potensi usaha ini sama hanya dengan usaha lainnya. Hal yang utama adalah mampu menggerakan ekonomi masyarakat.
"Kami menyayangkan OPD tidak ada yang melirik untuk melakukan pendampingan atau pun memberikan bantuan kepada kelompok pembudi daya jamur ini," katanya.
Ketua Kelompok Berkah Jamur Lendah Sumarjono mengatakan permintaan jamur merang sangat tinggi. Namun kelompoknya belum mampu memproduksi jamur untuk kebutuhan setiap hari. Saat ini, di Kelompok Berkah Jamur baru ada 10 kubung. Idealnya untuk mencukupi kepermintaan pasar setiap harinya, satu kelompok memiliki 30 kubung.
"Kami terkendala modal dalam membuat kubung. Modal yang dibutuhkan membuat satu kubung Rp15 juta. Kami berharap Pemkab Kulon Progo memberikan bantuan kepada kelompok kami," katanya.