Sleman (ANTARA) - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan hibah aset berupa Balai Budaya dan sarana prasarana budaya kepada Kelurahan Tamanmartani, Kapanewon (Kecamatan) Kalasan, Kabupaten Sleman.
Balai Budaya tersebut diresmikan oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan diserahkan kepada Pemerintah Kelurahan Tamanmartani, Senin sore.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang hadir pada prosesi penyerahan tersebut, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah DIY yang telah memfasilitasi pembangunan Balai Budaya Tamanmartani serta bantuan hibah sarana dan prasarana budaya melalui Dana Keistimewaan DIY.
Menurut dia, bantuan ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah DIY terhadap pelestarian budaya di Kabupaten Sleman, khususnya Kelurahan Tamanmartani.
"Bantuan ini tentunya menjadi motivasi bagi kami dalam upaya pembangunan dan pelestarian kebudayaan," katanya.
Sekretaris Dinas Kebudayaan DIY Cahyo Widayat mengharapkan dengan kegiatan ini kelurahan dapat menjadi "locus" dalam konservasi budaya dan agen budaya.
"Di samping itu, fasilitasi ini juga ditujukan untuk memberikan stimulan kepada masyarakat untuk melestarikan seni budaya di lingkungannya," katanya.
Balai Budaya tersebut terdiri atas joglo di bagian depan dan 'ndalem ageng' di bagian belakang, serta gandok atau bangunan pendukung di sisi kanan dan kiri "ndalem ageng" serta pagar.
Selain itu, Pemerintah DIY menghibahkan seperangkat gamelan perunggu dan baju pengrawit.
Balai Budaya tersebut diresmikan oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan diserahkan kepada Pemerintah Kelurahan Tamanmartani, Senin sore.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang hadir pada prosesi penyerahan tersebut, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah DIY yang telah memfasilitasi pembangunan Balai Budaya Tamanmartani serta bantuan hibah sarana dan prasarana budaya melalui Dana Keistimewaan DIY.
Menurut dia, bantuan ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah DIY terhadap pelestarian budaya di Kabupaten Sleman, khususnya Kelurahan Tamanmartani.
"Bantuan ini tentunya menjadi motivasi bagi kami dalam upaya pembangunan dan pelestarian kebudayaan," katanya.
Sekretaris Dinas Kebudayaan DIY Cahyo Widayat mengharapkan dengan kegiatan ini kelurahan dapat menjadi "locus" dalam konservasi budaya dan agen budaya.
"Di samping itu, fasilitasi ini juga ditujukan untuk memberikan stimulan kepada masyarakat untuk melestarikan seni budaya di lingkungannya," katanya.
Balai Budaya tersebut terdiri atas joglo di bagian depan dan 'ndalem ageng' di bagian belakang, serta gandok atau bangunan pendukung di sisi kanan dan kiri "ndalem ageng" serta pagar.
Selain itu, Pemerintah DIY menghibahkan seperangkat gamelan perunggu dan baju pengrawit.