Gunungkidul (ANTARA) - Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengajak siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Wonosari di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggunakan media sosial (medsos) dengan baik, benar, dan tanggung jawab.
Sunaryanta di Gunungkidul, Senin, mengatakan era digitalisasi ini tidak mungkin bisa bendung, anak-anak banyak menggunakan medsos untuk mengaktualisasi diri. Namun, lanjutnya, gunakan medsos dengan penuh tanggung jawab
"Kami berharap siswa menggunakan media sosial dengan baik dan benar," kata Sunaryanta dalam pembinaan siswa SMKN 2 Wonosari.
Ia mengatakan penggunaan medsos saat ini tidak bisa dihindari generasi muda dalam kehidupan sehari-hari mereka. "Boleh menggunakan medsos tetapi dengan cara-cara yang baik, konten yang baik dan positif,” katanya.
Bupati juga meminta siswa SMK Negeri 2 Wonosari agar menjauhi kenakalan remaja dan narkoba. Ia juga mengajak pelajar untuk menghormati orang tua, guru, maupun sesama teman, serta bijak dalam bergaul.
"Pilihlah lingkaran pertemanan yang positif. Hormati guru, ikuti perintah guru, dan hormati orang tua, agar kita sukses dunia dan akhirat," katanya
Dia juga menyampaikan para siswa untuk tekun belajar di tengah tantangan era digital dan teknologi yang semakin maju. Kemajuan teknologi ini juga harus diimbangi dengan keimanan dan ketakwaan.
"Harus membawa nama baik keluarga, namun tetap jaga kesehatan. Jauhi kebiasaan buruk yang berisiko mengganggu kesehatan, seperti narkoba. Ini musuh kita bersama," kata Bupati Gunungkidul Sunaryanta.
Sementara itu Kepala sekolah SMKN 2 Wonosari Ahmad Darmadi mengatakan apel khusus dengan pembina Bupati Gunungkidul ini diikuti oleh 1.588 siswa dari berbagai jurusan. Menurutnya, apa yang disampaikan bupati selaras dengan visi misi sekolah.
"SMKN 2 Wonosari berkomitmen menjadi sekolah ramah anak. Harapannya para siswa bebas dari perundungan dan tekanan, sehingga siswa dapat belajar dengan senang," kata Ahmad.
Pada 2024 SMKN 2 Wonosari, kata dia, siap memantaskan diri menjadi sekolah sehat, melalui capaian 75 persen siswa dalam kondisi sehat dan bugar dalam mengikuti pembelajaran.
"Sehat dalam mengikuti pelajaran, sehat di rumah, dan sehat dalam menggapai cita cita di jenjang yang lebih tinggi," katanya.
Sunaryanta di Gunungkidul, Senin, mengatakan era digitalisasi ini tidak mungkin bisa bendung, anak-anak banyak menggunakan medsos untuk mengaktualisasi diri. Namun, lanjutnya, gunakan medsos dengan penuh tanggung jawab
"Kami berharap siswa menggunakan media sosial dengan baik dan benar," kata Sunaryanta dalam pembinaan siswa SMKN 2 Wonosari.
Ia mengatakan penggunaan medsos saat ini tidak bisa dihindari generasi muda dalam kehidupan sehari-hari mereka. "Boleh menggunakan medsos tetapi dengan cara-cara yang baik, konten yang baik dan positif,” katanya.
Bupati juga meminta siswa SMK Negeri 2 Wonosari agar menjauhi kenakalan remaja dan narkoba. Ia juga mengajak pelajar untuk menghormati orang tua, guru, maupun sesama teman, serta bijak dalam bergaul.
"Pilihlah lingkaran pertemanan yang positif. Hormati guru, ikuti perintah guru, dan hormati orang tua, agar kita sukses dunia dan akhirat," katanya
Dia juga menyampaikan para siswa untuk tekun belajar di tengah tantangan era digital dan teknologi yang semakin maju. Kemajuan teknologi ini juga harus diimbangi dengan keimanan dan ketakwaan.
"Harus membawa nama baik keluarga, namun tetap jaga kesehatan. Jauhi kebiasaan buruk yang berisiko mengganggu kesehatan, seperti narkoba. Ini musuh kita bersama," kata Bupati Gunungkidul Sunaryanta.
Sementara itu Kepala sekolah SMKN 2 Wonosari Ahmad Darmadi mengatakan apel khusus dengan pembina Bupati Gunungkidul ini diikuti oleh 1.588 siswa dari berbagai jurusan. Menurutnya, apa yang disampaikan bupati selaras dengan visi misi sekolah.
"SMKN 2 Wonosari berkomitmen menjadi sekolah ramah anak. Harapannya para siswa bebas dari perundungan dan tekanan, sehingga siswa dapat belajar dengan senang," kata Ahmad.
Pada 2024 SMKN 2 Wonosari, kata dia, siap memantaskan diri menjadi sekolah sehat, melalui capaian 75 persen siswa dalam kondisi sehat dan bugar dalam mengikuti pembelajaran.
"Sehat dalam mengikuti pelajaran, sehat di rumah, dan sehat dalam menggapai cita cita di jenjang yang lebih tinggi," katanya.