Jakarta (ANTARA) -
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gunakan BAS, panduan praktis hindari jebakan hoaks
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menerapkan panduan praktis mencegah warganet terjebak menjadi korban atau pelaku hoaks dalam kampanye Pemilu Damai 2024 lewat skema yang disingkat BAS.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dalam pernyataan resmi Kementerian Kominfo di Jakarta, Jumat, menjabarkan B berarti Baca informasi dengan hati-hati. Kedua, A itu Ayo cek dulu kebenaran informasinya, dan yang terakhir adalah S, Stop informasi bohong dan mengandung konflik SARA.
"Saring dulu sebelum sharing. Supaya ingat, ingat singkatan nama saya, tolong diingat-ingat ya, BAS!" kata Menteri Budi Arie seusai acara Literasi Digital Pemilu Damai Makassar, di Upperhills Convention Hall Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (1/2).
Selama rangkaian pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak Tahun 2024, konten hoaks masih banyak dibuat dan disebarluaskan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dalam pernyataan resmi Kementerian Kominfo di Jakarta, Jumat, menjabarkan B berarti Baca informasi dengan hati-hati. Kedua, A itu Ayo cek dulu kebenaran informasinya, dan yang terakhir adalah S, Stop informasi bohong dan mengandung konflik SARA.
"Saring dulu sebelum sharing. Supaya ingat, ingat singkatan nama saya, tolong diingat-ingat ya, BAS!" kata Menteri Budi Arie seusai acara Literasi Digital Pemilu Damai Makassar, di Upperhills Convention Hall Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (1/2).
Selama rangkaian pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak Tahun 2024, konten hoaks masih banyak dibuat dan disebarluaskan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Menteri Budi Arie mencontohkan salah satu konten hoaks yang memuat informasi tidak benar telah diidentifikasi Tim Kementerian Kominfo. Konten berupa unggahan video pada 17 Januari 2024 yang mengklaim penemuan kotak suara ganda di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
“Jika tidak ada kehati-hatian, warganet pun dengan mudah termakan tipuan hoaks tersebut bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu. Inilah salah satu contoh bagaimana temuan hoaks bisa menjadi mendelegitimasi kepercayaan masyarakat pada institusi penyelenggaraan Pemilu,” kata Budi.
Kementerian Kominfo terus melakukan pemantauan konten yang tersebar di internet untuk menangkal berita hoaks.
Menurut Menkominfo, Tim AIS Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo mengidentifikasi manakala ada peredaran segala jenis berita hoaks, disinformasi, misinformasi maupun malinformasi serta ujaran kebencian di media sosial.
Menurut Menkominfo, Tim AIS Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo mengidentifikasi manakala ada peredaran segala jenis berita hoaks, disinformasi, misinformasi maupun malinformasi serta ujaran kebencian di media sosial.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gunakan BAS, panduan praktis hindari jebakan hoaks