Yogyakarta (ANTARA) - Dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Iswandi mengembangkan pemodelan isyarat radar untuk mendeteksi dan melacak kapal dengan memanfaatkan "high frequency surface wave radar" (HFSWR).
"HFSWR merupakan teknologi tepat guna untuk pengawasan wilayah maritim karena cakupan yang luas hingga batas zona ekonomi eksklusif serta dapat bekerja seketika (real time)," kata Iswandi dalam keterangan resmi humas UGM di Yogyakarta, Selasa.
Sebagai negara maritim dengan wilayah perairan laut yang sangat luas, menurut dia, Indonesia perlu memiliki sistem pengawasan wilayah laut yang mumpuni, salah satunya dengan pengawasan terhadap keberadaan kapal di perairan Indonesia.
Untuk mendukung upaya menjaga keamanan, ketahanan, dan integritas nasional, dia melakukan riset pemanfaatan HFSWR untuk deteksi dan pelacakan kapal.
Selain mengembangkan metode pemodelan isyarat radar, dia juga merumuskan metode pengujian algoritma pelacakan kapal pada HFSWR untuk kapal dengan manuver tinggi.
Menurut Iswandi, permasalahan dalam implementasi HFSWR untuk memonitor kapal adalah resolusi spasial dan temporal yang relatif rendah sehingga memiliki kesulitan untuk melacak kapal dengan manuver tinggi.
Dengan demikian, kata dia, diperlukan piranti dan metode untuk pengujian algoritma pelacak kapal bermanuver tinggi untuk meningkatkan akurasi.
Dia membuat model matematis HFSWR dengan tiga bagian utama yaitu isyarat masukan, sistem pengolah isyarat radar, dan pendeteksi sasaran.
Model yang disusun dapat menghasilkan data yang bisa dipergunakan untuk mendemonstrasikan proses deteksi dan pelacakan kapal.
Menurut dia, penelitian yang dilakukan telah menghasilkan sebuah model isyarat HFSWR dengan kontribusi dan kebaruan pada penggunaan model "maneuvering modeling group" (MMG) untuk menghasilkan data radar pada kapal bermanuver tinggi.
"Penelitian telah berhasil menyusun metode analisis kinerja algoritma pelacakan kapal pada HFSWR dengan mempertimbangkan gerak kapal manuver tinggi dan kompensasi terhadap variasi galat radial," ujar Iswandi. Galat adalah variasi data yang tidak dapat dimasukkan ke dalam model.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dosen UGM kembangkan pemodelan isyarat radar untuk deteksi kapal
"HFSWR merupakan teknologi tepat guna untuk pengawasan wilayah maritim karena cakupan yang luas hingga batas zona ekonomi eksklusif serta dapat bekerja seketika (real time)," kata Iswandi dalam keterangan resmi humas UGM di Yogyakarta, Selasa.
Sebagai negara maritim dengan wilayah perairan laut yang sangat luas, menurut dia, Indonesia perlu memiliki sistem pengawasan wilayah laut yang mumpuni, salah satunya dengan pengawasan terhadap keberadaan kapal di perairan Indonesia.
Untuk mendukung upaya menjaga keamanan, ketahanan, dan integritas nasional, dia melakukan riset pemanfaatan HFSWR untuk deteksi dan pelacakan kapal.
Selain mengembangkan metode pemodelan isyarat radar, dia juga merumuskan metode pengujian algoritma pelacakan kapal pada HFSWR untuk kapal dengan manuver tinggi.
Menurut Iswandi, permasalahan dalam implementasi HFSWR untuk memonitor kapal adalah resolusi spasial dan temporal yang relatif rendah sehingga memiliki kesulitan untuk melacak kapal dengan manuver tinggi.
Dengan demikian, kata dia, diperlukan piranti dan metode untuk pengujian algoritma pelacak kapal bermanuver tinggi untuk meningkatkan akurasi.
Dia membuat model matematis HFSWR dengan tiga bagian utama yaitu isyarat masukan, sistem pengolah isyarat radar, dan pendeteksi sasaran.
Model yang disusun dapat menghasilkan data yang bisa dipergunakan untuk mendemonstrasikan proses deteksi dan pelacakan kapal.
Menurut dia, penelitian yang dilakukan telah menghasilkan sebuah model isyarat HFSWR dengan kontribusi dan kebaruan pada penggunaan model "maneuvering modeling group" (MMG) untuk menghasilkan data radar pada kapal bermanuver tinggi.
"Penelitian telah berhasil menyusun metode analisis kinerja algoritma pelacakan kapal pada HFSWR dengan mempertimbangkan gerak kapal manuver tinggi dan kompensasi terhadap variasi galat radial," ujar Iswandi. Galat adalah variasi data yang tidak dapat dimasukkan ke dalam model.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dosen UGM kembangkan pemodelan isyarat radar untuk deteksi kapal