Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali menegaskan bahwa tidak ada rencana pemerintah mengubah atau menyesuaikan harga eceran tertinggi (HET) beras maupun komoditas pokok lainnya.

"Presiden juga sudah menetapkan bahwa HET tidak dinaikkan, karena situasinya sedang anomali. Jadi, nanti kalau dinaikkan, naik-naik terus, tidak bisa turun," ujar Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani dalam acara bertajuk "Persiapan Ramadhan, Kondisi Harga Bahan Pokok" di Jakarta, Senin.

Rachmi lantas memaparkan strategi jangka panjang pemerintah guna mengatasi peningkatan harga beras.

Pertama, kata dia, adalah mendorong peningkatan produksi beras nasional yang akan menjadi tugas bagi pemerintah di hulu.

"Itu sudah wajib hukumnya, karena kita lihat selain luas lahan, produktivitas juga cenderung turun," kata dia.

Strategi kedua adalah penguatan cadangan pangan. Rachmi mengatakan pihaknya sudah meletakkan 30 alat besar yang bertujuan untuk menyelamatkan produk petani, seperti bawang merah, cabai, hingga produk daging dan ikan.

Adapun alat yang disiapkan oleh Bapanas meliputi freezer, cold storage, hingga container.

Rachmi mengungkapkan pemberian alat tersebut bertujuan supaya produk petani dapat diselamatkan dan tidak cepat busuk.

Di sentra-sentra bawang merah dan cabai pun, kata dia melanjutkan, sudah diletakkan alat-alat untuk menyimpan komoditas tersebut.

"Tapi, jumlahnya memang belum banyak, masih 30-an di 8 provinsi. Dan ini akan kita tambah terus, saat ini kita tambah 13 alat lagi," kata Rachmi.

Dengan demikian, tuturnya, bahan pangan yang sudah diproduksi oleh petani tidak akan cepat membusuk dan dapat disimpan sebagai cadangan.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bapanas tegaskan tak ada perubahan HET beras

Pewarta : Putu Indah Savitri
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024