Jakarta (ANTARA) - Carlos Alcaraz bangkit untuk mengalahkan Alexander Zverev dalam lima set final French Open, Minggu (9/6), dan menjadi petenis termuda yang meraih gelar Grand Slam di ketiga permukaan, yakni lapangan keras, tanah liat dan rumput.

Pemain berusia 21 tahun itu berjuang keras untuk bangkit dari ketertinggalan 2-1 dalam set dan memenangi pertandingan menegangkan 6-3, 2-6, 5-7, 6-1, 6-2 setelah empat jam 19 menit di Lapang Philippe Chatrier.

"Sesuatu yang saya impikan, berada di posisi ini, sejak saya mulai bermain tenis, sejak saya berusia lima, enam tahun. Jadi itu adalah perasaan yang luar biasa," kata Alcaraz, seperti disiarkan AFP, Senin.

Alcaraz menambahkan trofi Roland Garros ke gelar Wimbledon yang dimenanginya melawan Novak Djokovic tahun lalu, dan US Open 2022.

Dia akan menuju Australian Open tahun depan dengan peluang menjadi petenis termuda yang menyelesaikan karier Grand Slam.

Unggulan keempat Zverev, yang menyelesaikan kasus pengadilan di Jerman dua hari lalu atas tuduhan kekerasan terhadap mantan kekasihnya, masih menunggu gelar major perdananya.

Dia juga kehilangan satu-satunya final Slam sebelumnya dalam lima set, ketika ia kehilangan keunggulan dua set melawan Dominic Thiem di US Open 2020.

Zverev memiliki harapan besar untuk akhirnya lolos -- ia juga telah kalah enam kali di semifinal Grand Slam -- tetapi Alcaraz terlalu kuat di momen-momen penting saat ia menyamakan rekor head-to-head mereka menjadi 5-5.

"Luar biasa. Suasananya, dukungannya luar biasa," kata petenis berusia 27 tahun itu.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Alcaraz sabet gelar French Open pertamanya

Pewarta : Arindra Meodia
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024