Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak 8 bus yang terdiri dari pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, anggota dewan terpilih bersama segenap pengurus PAC, dan Ranting serta personal Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta sesuai agenda melakukan ziarah dan doa bersama di makam Bung Karno Blitar.

"Perjalanan ke Perpustakaan Bung Karno,  ziarah Bung Karno dan doa bersama ini bagian dari menghikmati perjuangan Proklamator RI, Bung Karno yang berjuang demi bangsa dan negara memproklamirkan Indonesia merdeka," kata Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta, Kamis. 

Saat memberangkatkan seluruh rombongan ziarah dan doa bersama DPC PDI Perjuangan, Eko Suwanto menyampaikan pesan agar seluruh peserta selamat selama perjalanan dan nanti kembali ke Yogyakarta. 

"Banteng Jogja wajib meneladani apa saja yang telah dikerjakan oleh para pejuang bangsa. Bung Karno yang lebih penting kan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan keluarga. Bung Karno sangat berani melawan penindasan dan bersama para pejuang bangsa yang lain bersungguh sungguh berjuang memerdekakan Indonesia. Kita harus meneladani keberanian Bung Karno melawan penindasan, melawan eksploitasi, melawan penjajahan," kata Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan. 

Sejarah perjuangan kebangsaan Indonesia mencatat, Bung Karno dengan Pancasila 1 Juni 1945 telah memberikan fondasi ideologi bangsa yang penting jadi pedoman bernegara. 

Di bulan Juni, yang kini diperingati sebagai bulan Bung Karno ada peringatan hari lahir Pancasila, lalu 6 Juni 1901 sebagai hari lahir Ir Soekarno, di Peneleh Surabaya pada 21 Juni 1970 wafatnya Proklamator lalu dimakamkan di Blitar. 

"Ziarah ke makam Proklamator RI di Blitar jadi pengingat bagi seluruh kader PDI Perjuangan untuk lebih mementingkan kehidupan berbangsa dan bernegara diatas kepentingan pribadi dan keluarga," kata Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta

Pewarta : SP
Editor : Luqman Hakim
Copyright © ANTARA 2024