Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperjuangkan penambahan cold storage di Pelabuhan Pantai Gesing supaya hasil tangkapan ikan nelayan tidak membusuk.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanta di Gunungkidul, Minggu, mengatakan dirinya menjalin komunikasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) minta bantuan cold storage.
"Komunikasi awal, kami bangun komunikasi dengan Bappenas pusat untuk minta bantuan cold storage. Kami komunikasi intensif deputi di Bappenas yang berkunjung ke Gunungkidul," kata Heri Susanto.
Ia mengatakan dirinya mendapat keluhan dari nelayan Pantai Sadeng terkait tidak tersedianya es balok. Sejak beberapa hari terakhir, pasokan es balok dari Pacitan, Jawa Timur, selalu terlambat.
Hal tersebut menyebabkan ikan hasil tangkapan ikan cepat membusuk. Hal ini menyebabkan nelayan merugi.
Harga ikan yang seharusnya di atas Rp15 ribu per kilogram, karena tidak ada es balok cepat bau dan hanya dihargai Rp2.000 per kilogram.
"Kawasan Pantai Sadeng adalah penyuplai ikan laut terbesar di DIY. Hal ini menjadi perhatian kami," katanya.
Heri berharap Pantai Sadeng segera menyediakan es balok sendiri dengan adanya cold storage untuk kebutuhan nelayan.
"Hasil tangkapan ikan nelayan Pantai Sadeng rata-rata 70 ton per hari," katanya.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul Wahid Supriyadi mengatakan cold storage sebagai fasilitas pelabuhan PPP Sadeng menjadi kewenangan DKP DIY selaku pengelola Pelabuhan Sadeng.
"Nanti kami akan koordinasi dengan DKP DIY untuk masalah ini," katanya.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanta di Gunungkidul, Minggu, mengatakan dirinya menjalin komunikasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) minta bantuan cold storage.
"Komunikasi awal, kami bangun komunikasi dengan Bappenas pusat untuk minta bantuan cold storage. Kami komunikasi intensif deputi di Bappenas yang berkunjung ke Gunungkidul," kata Heri Susanto.
Ia mengatakan dirinya mendapat keluhan dari nelayan Pantai Sadeng terkait tidak tersedianya es balok. Sejak beberapa hari terakhir, pasokan es balok dari Pacitan, Jawa Timur, selalu terlambat.
Hal tersebut menyebabkan ikan hasil tangkapan ikan cepat membusuk. Hal ini menyebabkan nelayan merugi.
Harga ikan yang seharusnya di atas Rp15 ribu per kilogram, karena tidak ada es balok cepat bau dan hanya dihargai Rp2.000 per kilogram.
"Kawasan Pantai Sadeng adalah penyuplai ikan laut terbesar di DIY. Hal ini menjadi perhatian kami," katanya.
Heri berharap Pantai Sadeng segera menyediakan es balok sendiri dengan adanya cold storage untuk kebutuhan nelayan.
"Hasil tangkapan ikan nelayan Pantai Sadeng rata-rata 70 ton per hari," katanya.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul Wahid Supriyadi mengatakan cold storage sebagai fasilitas pelabuhan PPP Sadeng menjadi kewenangan DKP DIY selaku pengelola Pelabuhan Sadeng.
"Nanti kami akan koordinasi dengan DKP DIY untuk masalah ini," katanya.