Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut bahwa progres pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di wilayah pedukuhan Modalan, Kelurahan Banguntapan, hingga kini telah mencapai 80 persen.

"Progres pembangunan TPST Modalan saat ini sudah mencapai 80 persen. Harapannya, pada bulan September nanti sudah siap digunakan," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam keterangannya di Bantul, Rabu.

Menurut dia, TPST di wilayah Modalan nantinya diproyeksikan mampu mengolah sampah dari sekitar 27 ribu keluarga atau rumah tangga yang ada di Kecamatan Banguntapan.

"Untuk sampah yang diolah di TPST Modalan, ada yang sampah organik dan nonorganik. Dalam satu harinya, kurang lebih 50 ton sampah akan diolah di TPST tersebut," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebagai wilayah sub urban di Kabupaten Bantul, Kecamatan Banguntapan menjadi salah satu wilayah penyumbang sampah terbesar di daerah ini.

Faktor utama volume sampah yang dihasilkan dari Banguntapan karena memang penduduk Banguntapan juga yang terbanyak di Bantul dengan rata-rata pendapatan atau kesejahteraan warga yang juga lebih tinggi dibanding wilayah lain.

"Banguntapan ini wilayah sub urban, penduduknya banyak, sehingga volume sampahnya juga banyak. Di wilayah sub urban lainnya kami juga bangun TPST, yaitu TPST di wilayah Dingkikan, Sedayu," katanya.

Dia mengatakan, Pemkab Bantul juga sedang menggenjot pembangunan sejumlah TPST dan satu fasilitas pengolahan sampah konsep Intermediate Treatment Facility (ITF) untuk merampungkan masalah sampah.

"Pembangunan TPST sebagai antisipasi karena di tahun-tahun mendatang diperkirakan volume sampah terus bertambah. Terlebih, Bantul adalah daerah hilir yang menampung sampah dari daerah lain," katanya.

Bupati mengatakan, Pemkab Bantul memilih untuk membangun TPST dan fasilitas pengolahan sampah ITF, karena sampah yang masuk akan diolah ulang, seperti dijadikan pupuk organik atau disalurkan ke industri daur ulang.

Dengan demikian, kata Bupati, sampah yang muncul tidak hanya dibuang begitu saja, melainkan dapat diolah dengan baik melalui TPST tersebut yang juga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dari warga lokal.*


Pewarta : Hery Sidik
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024