Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menjalin kesepakatan kerja sama dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) DI Yogyakarta Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk menyiapkan peningkatan kompetensi calon pekerja migran Indonesia.
Penandatanganan nota kerja sama Kemnaker yang dilakukan melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta dengan BP3MI DI Yogyakarta Jawa Tengah dan Jawa Timur itu dilaksanakan di gedung BPVP Surakarta Jawa Tengah, Jumat (5/7).
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dalam keterangannya di Jakarta Sabtu, mengatakan bahwa kerja sama tersebut penting merespons terus meningkatnya permintaan terhadap calon pekerja migran Indonesia pada sektor formal dan non formal di beberapa negara sahabat beberapa tahun terakhir.
Permintaan itu datang baik dengan skema government to government (G to G), government to private (G to P), dan skema specified skilled workers (SSW) atau pekerja berketerampilan khusus.
Menurut dia, semakin berkurangnya tenaga kerja produktif di negara-negara tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya permintaan calon pekerja migran Indonesia.
Kemnaker berharap kerja sama tersebut bisa berbuah positif melancarkan segenap upaya untuk menyiapkan para calon tenaga kerja Indonesia, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam durasi yang singkat ini, dan terhindar dari tindakan melawan hukum baik sebagai korban maupun pelaku.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemnaker kerja sama dengan BP3MI DIY siapkan kompetensi pekerja migran
Penandatanganan nota kerja sama Kemnaker yang dilakukan melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta dengan BP3MI DI Yogyakarta Jawa Tengah dan Jawa Timur itu dilaksanakan di gedung BPVP Surakarta Jawa Tengah, Jumat (5/7).
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dalam keterangannya di Jakarta Sabtu, mengatakan bahwa kerja sama tersebut penting merespons terus meningkatnya permintaan terhadap calon pekerja migran Indonesia pada sektor formal dan non formal di beberapa negara sahabat beberapa tahun terakhir.
Permintaan itu datang baik dengan skema government to government (G to G), government to private (G to P), dan skema specified skilled workers (SSW) atau pekerja berketerampilan khusus.
Menurut dia, semakin berkurangnya tenaga kerja produktif di negara-negara tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya permintaan calon pekerja migran Indonesia.
Kemnaker berharap kerja sama tersebut bisa berbuah positif melancarkan segenap upaya untuk menyiapkan para calon tenaga kerja Indonesia, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam durasi yang singkat ini, dan terhindar dari tindakan melawan hukum baik sebagai korban maupun pelaku.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemnaker kerja sama dengan BP3MI DIY siapkan kompetensi pekerja migran