Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan Rumah Tahanan Kelas IIB Wates memberikan pelatihan Scale Up Industry 2024 kepada warga binaan yang memproduksi basreng atau baso goreng.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Jumat, menyampaikan komitmennya untuk membantu program pembinaan kemandirian basreng di Rutan Wates.
"Kami berharap melalui kerja sama ini, IKM di Rutan Wates semakin berkembang dan dapat menembus pasar yang lebih luas," kata Sudarna.
Ia mengatakan Disdagin Kulon Progo melaksanakan pelatihan Scale Up Industry 2024 untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas industri kecil dan menengah di wilayah Kabupaten Kulon Progo.
"Keikutsertaan dalam program pelatihan Scale Up Industry 2024 ini diharapkan Rutan Wates terus berupaya mendukung ekonomi kreatif dan meningkatkan pembinaan kemandirian warga binaan," katanya.
Sementara itu, Kepala Rutan Wates, Erik Murdiyanto menyambut baik inisiatif dari Disdagin Kulon Progo yang melakukan pendampingan produksi basreng buatan warga binaan.
"Kami sangat mendukung program ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produk IKM Rutan Wates," kata Erik.
Ia mengatakan proses produksi basreng di Rutan Wates untuk saat ini masih terus dalam proses pengembangan agar dapat memproduksi dalam jumlah lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Peningkatan juga akan dilakukan dengan upaya pengadaan alat dan mesin sesuai standar industri agar irisan sama rata.
“Kami tidak akan berpuas sampai di sini. Berbagai upaya akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kwantitas basreng produksi warga binaan, termasuk mengupayakan pengadaan mesin sesuai standar industri yang menjadi salah satu masukan dari Disdagin,” kata Erik.
Dia mengatakan basreng menjadi produk unggulan dari program pembinaan kemandirian Rutan Kelas IIB Wates. Produk buatan warga binaan tersebut telah mendapatkan sertifikasi halal dari Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo.
Dalam hal pemasaran, Rutan Kelas IIB Wates telah memasarkan basreng ke berbagai acara termasuk ikut serta dalam Bantul Creative Expo 2024.
Pembinaan kemandirian merupakan pembinaan tahap lanjutan, di mana warga binaan yang telah selesai pembinaan tahap awal, kemudian mengikuti tahap pembinaan lanjutan berdasarkan hasil sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP).
Pembinaan kemandirian mencakup program pendidikan keterampilan dan bimbingan kerja. Pada aktivitas pembinaan ini, narapidana dikembangkan akan potensi, bakat dan minat yang dimiliki.
"Pengembangan ini ditujukan agar narapidana lebih memiliki kemampuan dan lebih mengikuti akan perkembangan pengetahuan dan dapat diketahui kehidupan di rutan," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Jumat, menyampaikan komitmennya untuk membantu program pembinaan kemandirian basreng di Rutan Wates.
"Kami berharap melalui kerja sama ini, IKM di Rutan Wates semakin berkembang dan dapat menembus pasar yang lebih luas," kata Sudarna.
Ia mengatakan Disdagin Kulon Progo melaksanakan pelatihan Scale Up Industry 2024 untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas industri kecil dan menengah di wilayah Kabupaten Kulon Progo.
"Keikutsertaan dalam program pelatihan Scale Up Industry 2024 ini diharapkan Rutan Wates terus berupaya mendukung ekonomi kreatif dan meningkatkan pembinaan kemandirian warga binaan," katanya.
Sementara itu, Kepala Rutan Wates, Erik Murdiyanto menyambut baik inisiatif dari Disdagin Kulon Progo yang melakukan pendampingan produksi basreng buatan warga binaan.
"Kami sangat mendukung program ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produk IKM Rutan Wates," kata Erik.
Ia mengatakan proses produksi basreng di Rutan Wates untuk saat ini masih terus dalam proses pengembangan agar dapat memproduksi dalam jumlah lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Peningkatan juga akan dilakukan dengan upaya pengadaan alat dan mesin sesuai standar industri agar irisan sama rata.
“Kami tidak akan berpuas sampai di sini. Berbagai upaya akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kwantitas basreng produksi warga binaan, termasuk mengupayakan pengadaan mesin sesuai standar industri yang menjadi salah satu masukan dari Disdagin,” kata Erik.
Dia mengatakan basreng menjadi produk unggulan dari program pembinaan kemandirian Rutan Kelas IIB Wates. Produk buatan warga binaan tersebut telah mendapatkan sertifikasi halal dari Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo.
Dalam hal pemasaran, Rutan Kelas IIB Wates telah memasarkan basreng ke berbagai acara termasuk ikut serta dalam Bantul Creative Expo 2024.
Pembinaan kemandirian merupakan pembinaan tahap lanjutan, di mana warga binaan yang telah selesai pembinaan tahap awal, kemudian mengikuti tahap pembinaan lanjutan berdasarkan hasil sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP).
Pembinaan kemandirian mencakup program pendidikan keterampilan dan bimbingan kerja. Pada aktivitas pembinaan ini, narapidana dikembangkan akan potensi, bakat dan minat yang dimiliki.
"Pengembangan ini ditujukan agar narapidana lebih memiliki kemampuan dan lebih mengikuti akan perkembangan pengetahuan dan dapat diketahui kehidupan di rutan," katanya.