Gunungkidul (ANTARA) - Mahasiswa KKN PPM Angkatan XLV Kelompok 18 Universitas Mercu Buana Yogyakarta mengenalkan inovasi hidroponik dengan sistem wick (sumbu) kepada masyarakat di Padukuhan Wareng, Semanu, Gunungkidul.
Kegiatan dilakukan pada Sabtu (3/8) diikuti oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Tani Dusun Wareng.
Topik mengenai hidroponik ini banyak menarik perhatian warga karena perawatan tanaman yang mudah, hemat air, dapat menghasilkan tanaman yang lebih subur dengan umur panen tanaman yang lebih cepat, serta cocok menjadi kegiatan sampingan para warga.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui inovasi praktik pertanian yang ramah lingkungan dan efisien. Efisiensi dapat dilihat dari pemanfaatan barang bekas seperti galon bekas, cup gelas, dan kain pel bekas sebagai sumbu untuk penyerapan air dan nutrisi.
Mahasiswa KKN UMBY memulai kegiatan dengan pemaparan materi yang dilanjutkan dengan sesi praktik. Materi yang diberikan mencakup definisi dari hidroponik dengan sistem wick (sumbu), keuntungan, langkah pembuatan, hal-hal yang perlu menjadi perhatian selama masa tumbuh, pemeliharaan pH larutan nutrisi, pemeliharaan konsentrasi (TDS) larutan nutrisi, jenis tanaman yang dapat dibudidayakan menggunakan teknik hidroponik dengan sistem wick (sumbu).
Praktik mencakup kegiatan pencampuran larutan nutrisi AB Mix dan air, pengecekan pH dan ppm larutan, serta kegiatan penanaman tanaman pakcoy dan kangkung pada media hidroponik.
"Kegiatan ini sangat menarik sekali, semoga bermanfaat bagi masyarakat di sini dan bisa memanfaatkan ilmu yang telah diberikan," kata Mega Utami selaku Ibu Dukuh Wareng.
Ia memberikan respons positif terhadap adanya kegiatan ini, dan berharap semoga ilmu yang telah didapatkan dapat bermanfaat dan dikembangkan di Dusun Wareng
Kegiatan dilakukan pada Sabtu (3/8) diikuti oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Tani Dusun Wareng.
Topik mengenai hidroponik ini banyak menarik perhatian warga karena perawatan tanaman yang mudah, hemat air, dapat menghasilkan tanaman yang lebih subur dengan umur panen tanaman yang lebih cepat, serta cocok menjadi kegiatan sampingan para warga.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui inovasi praktik pertanian yang ramah lingkungan dan efisien. Efisiensi dapat dilihat dari pemanfaatan barang bekas seperti galon bekas, cup gelas, dan kain pel bekas sebagai sumbu untuk penyerapan air dan nutrisi.
Mahasiswa KKN UMBY memulai kegiatan dengan pemaparan materi yang dilanjutkan dengan sesi praktik. Materi yang diberikan mencakup definisi dari hidroponik dengan sistem wick (sumbu), keuntungan, langkah pembuatan, hal-hal yang perlu menjadi perhatian selama masa tumbuh, pemeliharaan pH larutan nutrisi, pemeliharaan konsentrasi (TDS) larutan nutrisi, jenis tanaman yang dapat dibudidayakan menggunakan teknik hidroponik dengan sistem wick (sumbu).
Praktik mencakup kegiatan pencampuran larutan nutrisi AB Mix dan air, pengecekan pH dan ppm larutan, serta kegiatan penanaman tanaman pakcoy dan kangkung pada media hidroponik.
"Kegiatan ini sangat menarik sekali, semoga bermanfaat bagi masyarakat di sini dan bisa memanfaatkan ilmu yang telah diberikan," kata Mega Utami selaku Ibu Dukuh Wareng.
Ia memberikan respons positif terhadap adanya kegiatan ini, dan berharap semoga ilmu yang telah didapatkan dapat bermanfaat dan dikembangkan di Dusun Wareng