Yogyakarta (ANTARA) - Ikatan Keluarga Alumni Geologi (IKAGEO) Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) menggelar reuni akbar lintas angkatan di Yogyakarta. Reuni bertajuk Alumni Erat ITNY Hebat tersebut digelar selama dua hari, 14-15 September 2024.
Salah satu agendanya memilih ketua umum yang baru untuk periode tiga tahun ke depan. Oky Sugarbo terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum IKAGEO ITNY periode 2024-2027.
Usai terpilih, Oky akan langsung bergerak mensinergikan antara alumni, kampus, dan mahasiswa. Tujuannya untuk mencegah aksi perundungan atau bullying dari senior ke yunior.
"Dari ikatan alumni akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa yang senior bahwa ajang balas dendam itu sudah bukan zamannya lagi," ujarnya, Sabtu (14/9).
Oky menjelaskan, pihaknya siap menjadi jembatan penghubung antara mahasiswa dan kampus. Caranya dengan merangkul para mahasiswa senior agar tidak melakukan aksi bullying kepada juniornya.
"Di situlah alumni berperan dalam menjembatani atau mengurangi bullying kepada mahasiswa yunior atau mahasiswa yang lain," katanya.
Meskipun demikian Oky mengakui tidak mudah mengikis budaya bullying di kampus. Terlebih jika aksi tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun.
Oleh karena itu, diperlukan peran dari semua pihak untuk menghilangkan budaya bullying. Menurut dia, aksi perundungan yang kian marak terjadi karena kebiasaan senioritas yang terus berulang.
"Bullying juga berkaitan dengan tradisi, untuk menghilangkan suatu tradisi yang mungkin negatif memang agak susah. Di sini diperlukan kehadiran semua pihak, termasuk alumni untuk membuka wawasan bahwa aksi-aksi seperti itu sudah tidak zamannya lagi," tuturnya.
Salah satu agendanya memilih ketua umum yang baru untuk periode tiga tahun ke depan. Oky Sugarbo terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum IKAGEO ITNY periode 2024-2027.
Usai terpilih, Oky akan langsung bergerak mensinergikan antara alumni, kampus, dan mahasiswa. Tujuannya untuk mencegah aksi perundungan atau bullying dari senior ke yunior.
"Dari ikatan alumni akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa yang senior bahwa ajang balas dendam itu sudah bukan zamannya lagi," ujarnya, Sabtu (14/9).
Oky menjelaskan, pihaknya siap menjadi jembatan penghubung antara mahasiswa dan kampus. Caranya dengan merangkul para mahasiswa senior agar tidak melakukan aksi bullying kepada juniornya.
"Di situlah alumni berperan dalam menjembatani atau mengurangi bullying kepada mahasiswa yunior atau mahasiswa yang lain," katanya.
Meskipun demikian Oky mengakui tidak mudah mengikis budaya bullying di kampus. Terlebih jika aksi tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun.
Oleh karena itu, diperlukan peran dari semua pihak untuk menghilangkan budaya bullying. Menurut dia, aksi perundungan yang kian marak terjadi karena kebiasaan senioritas yang terus berulang.
"Bullying juga berkaitan dengan tradisi, untuk menghilangkan suatu tradisi yang mungkin negatif memang agak susah. Di sini diperlukan kehadiran semua pihak, termasuk alumni untuk membuka wawasan bahwa aksi-aksi seperti itu sudah tidak zamannya lagi," tuturnya.