Sleman (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus melakukan pendampingan dan pembinaan kelompok wanita tani (KWT) bidang pertanian produktif guna membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"KWT merupakan kelembagaan petani yang anggotanya terdiri dari kumpulan wanita dalam kegiatan pertanian produktif dalam skala rumah tangga," kata Plt Kepala DP3 Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Jumat.
Menurut dia, berbagai upaya pembinaan kelembagaan petani telah dilakukan, khusus pemberdayaan perempuan melalui kelompok tani bertujuan untuk membantu mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi wanita tani.
"Target yang hendak dicapai dari pengembangan dengan adanya kelompok wanita tani adalah mewujudkan suatu kelompok yang dinamis, sehingga anggota kelompok memiliki sikap disiplin, tanggung jawab, terbuka terhadap perubahan dan pengembangan, kreatif dan terampil dalam bekerja sama mengelola kegiatan usaha tani," katanya.
Ia mengatakan KWT ini dalam kegiatan pertanian produktif memanfaatkan atau mengolah hasil-hasil pertanian maupun perikanan, sehingga dapat menambah penghasilan keluarga.
"Dengan kegiatan produktif ini maka diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga," katanya.
Suparmono mengatakan untuk memotivasi kegiatan wanita tani, setiap tahun, DP3 Sleman menyelenggarakan lomba khusus KWT, seperti sebelumnya lomba KWT bertemakan kegiatan budi daya dan bertujuan mengenalkan agribisnis.
"Lomba KWT yang telah kami lakukan seperti lomba budi daya cabai dan timun, untuk tahun ini, berdasarkan arahan Bupati Sleman kami menyelenggarakan lomba paduan suara antar-KWT," katanya.
Ia mengatakan bahwa dampak diadakannya lomba juga berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kelembagaan tani khususnya KWT.
"Dari segi kuantitas, jumlah KWT di Kabupaten Sleman terus meningkat, saat ini terdapat 492 KWT se-Kabupaten Sleman. Selama periode 2018-2023 telah tumbuh 253 kelompok wanita tani baru, dengan jumlah anggota sebanyak 6.996 orang," katanya.
"KWT merupakan kelembagaan petani yang anggotanya terdiri dari kumpulan wanita dalam kegiatan pertanian produktif dalam skala rumah tangga," kata Plt Kepala DP3 Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Jumat.
Menurut dia, berbagai upaya pembinaan kelembagaan petani telah dilakukan, khusus pemberdayaan perempuan melalui kelompok tani bertujuan untuk membantu mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi wanita tani.
"Target yang hendak dicapai dari pengembangan dengan adanya kelompok wanita tani adalah mewujudkan suatu kelompok yang dinamis, sehingga anggota kelompok memiliki sikap disiplin, tanggung jawab, terbuka terhadap perubahan dan pengembangan, kreatif dan terampil dalam bekerja sama mengelola kegiatan usaha tani," katanya.
Ia mengatakan KWT ini dalam kegiatan pertanian produktif memanfaatkan atau mengolah hasil-hasil pertanian maupun perikanan, sehingga dapat menambah penghasilan keluarga.
"Dengan kegiatan produktif ini maka diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga," katanya.
Suparmono mengatakan untuk memotivasi kegiatan wanita tani, setiap tahun, DP3 Sleman menyelenggarakan lomba khusus KWT, seperti sebelumnya lomba KWT bertemakan kegiatan budi daya dan bertujuan mengenalkan agribisnis.
"Lomba KWT yang telah kami lakukan seperti lomba budi daya cabai dan timun, untuk tahun ini, berdasarkan arahan Bupati Sleman kami menyelenggarakan lomba paduan suara antar-KWT," katanya.
Ia mengatakan bahwa dampak diadakannya lomba juga berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kelembagaan tani khususnya KWT.
"Dari segi kuantitas, jumlah KWT di Kabupaten Sleman terus meningkat, saat ini terdapat 492 KWT se-Kabupaten Sleman. Selama periode 2018-2023 telah tumbuh 253 kelompok wanita tani baru, dengan jumlah anggota sebanyak 6.996 orang," katanya.