Guningkidul (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengidentifikasi kebutuhan dan suplai aliran listrik ke calon lokasi pembangunan pabrik es portabel kapasitas 1 ton per hari di Padukuhan Warak, Kalurahan Girikarto.
"Kabupaten Gunungkidul mendapat hibah pabrik es portabel kapasitas 1 ton per hari dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Saat ini kami sedang menghitung kebutuhan listrik hingga suplai aliran listrik sampai lokasi," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul Wahid Supriyadi di Gunungkidul, Selasa.
Ia mengatakan beberapa waktu lalu, pembina mutu Direktorat Pengolahan Ditjen Penguatan Daya Saing KKP telah melalukan verifikasi dan validasi calon penerima dan calon lahan lokasi hibah pabrik es portabel kapasitas 1 ton per hari.
Saat ini, DKP Gunungkidul sedang proses melengkapi dokumen proposal oleh koperasi calon pengelola antara lain berupa surat pernyataan lahan bebas dari sengketa, dukungan dari PLN untuk penyediaan listrik tiga phase dan dukungan dari PDAM untuk penyedia air.
"Saat ini, sedang kami mengkomunikasikan dengan pihak-pihak yang berkepentingan supaya dapat segera terealisasi," katanya.
Wahid mengatakan hibah pabrik es ini dimaksudkan untuk mendukung keberadaan Pelabuhan Perikanan Pantai Gesing yang sudah mulai beroperasi terbatas sejak akhir 2023 lalu dan akan diresmikan pada akhir Oktober ini oleh Gubernur DIY.
Pelabuhan Perikanan Pantai Gesing membutuhkan pasokan es balok untuk menjaga kualitas mutu hasil tangkapan nelayan dalam sistem rantai dingin.
"Rencana minggu ke 2 Oktober 2024, penandatangan kontrak antara KKP dengan penyedia jasa dan diharapkan dalam kurun waktu dua bulan akan terbangun dengan mengambil lokasi di Padukuhan Warak, Girikarto, Panggang," katanya.
Dia mengatakan kebutuhan es balok di Gunungkidul saat ini sekitar 20 ton per hari, sementara baru bisa dipenuhi 10 ton dari produksi Pabrik Es Sari Tirta Mina milik Pemda Gunungkidul.
"Dari Direktorat Pengolahan, Ditjen Penguatan Daya Saing KKP memberikan hibah yang nilainya kisaran Rp1,5 miliar," kata Wahid.
"Kabupaten Gunungkidul mendapat hibah pabrik es portabel kapasitas 1 ton per hari dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Saat ini kami sedang menghitung kebutuhan listrik hingga suplai aliran listrik sampai lokasi," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul Wahid Supriyadi di Gunungkidul, Selasa.
Ia mengatakan beberapa waktu lalu, pembina mutu Direktorat Pengolahan Ditjen Penguatan Daya Saing KKP telah melalukan verifikasi dan validasi calon penerima dan calon lahan lokasi hibah pabrik es portabel kapasitas 1 ton per hari.
Saat ini, DKP Gunungkidul sedang proses melengkapi dokumen proposal oleh koperasi calon pengelola antara lain berupa surat pernyataan lahan bebas dari sengketa, dukungan dari PLN untuk penyediaan listrik tiga phase dan dukungan dari PDAM untuk penyedia air.
"Saat ini, sedang kami mengkomunikasikan dengan pihak-pihak yang berkepentingan supaya dapat segera terealisasi," katanya.
Wahid mengatakan hibah pabrik es ini dimaksudkan untuk mendukung keberadaan Pelabuhan Perikanan Pantai Gesing yang sudah mulai beroperasi terbatas sejak akhir 2023 lalu dan akan diresmikan pada akhir Oktober ini oleh Gubernur DIY.
Pelabuhan Perikanan Pantai Gesing membutuhkan pasokan es balok untuk menjaga kualitas mutu hasil tangkapan nelayan dalam sistem rantai dingin.
"Rencana minggu ke 2 Oktober 2024, penandatangan kontrak antara KKP dengan penyedia jasa dan diharapkan dalam kurun waktu dua bulan akan terbangun dengan mengambil lokasi di Padukuhan Warak, Girikarto, Panggang," katanya.
Dia mengatakan kebutuhan es balok di Gunungkidul saat ini sekitar 20 ton per hari, sementara baru bisa dipenuhi 10 ton dari produksi Pabrik Es Sari Tirta Mina milik Pemda Gunungkidul.
"Dari Direktorat Pengolahan, Ditjen Penguatan Daya Saing KKP memberikan hibah yang nilainya kisaran Rp1,5 miliar," kata Wahid.