Kulon Progo (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelesaikan pemetaan potensi kerawanan Pilkada 2024 yang diharapkan menjadi acuan dalam pencegahan dan pengawasan dalam tahap kampanye hingga pencoblosan.
Ketua Bawaslu Kulon Progo Marwanto di Kulon Progo, Senin, mengatakan untuk efektivitas pencegahan berjalan efektif, Bawaslu Kulon Progo telah memetakan wilayah potensi rawan berdasarkan jenisnya.
Pemetaan kerawanan menggunakan empat dimensi, yakni dimensi sosial politik, dimensi partisipasi, dimensi penyelenggaraan dan dimensi kontestasi.
"Masing-masing dimensi itu, setiap kapanewon (kecamatan) di Kulon Progo memiliki karakter yang berbeda, dengan tingkat kerawanan rendah, sedang dan tinggi," kata Marwanto.
Ia mengatakan kapanewon/kecamatan dengan tingkat kerawanan pilkada yang tinggi, yakni dimensi partisipasi ada di Wates dan Pengasih. Selanjutnya, kerawanan dimensi politik dan sosial di Temon, dan dimensi kontestasi di Wates dan Kalibawang. Kemudian, kerawanan di dimensi penyelenggaraan di Wates.
Pemetaan kerawanan ini sifatnya statis, karena politik itu sifatnya dinamis. Selain itu, peta kerawanan disusun berdasarkan praktik Pemilu 2024 dan proses pilkada ini.
"Data kerawanan Pilkada 2024 di Kulon Progo bisa berubah di setiap dimensinya, misalnya komposisi pasangan calon di domisili saat ini. Yang awalnya tidak menjadi perhatian, seperti Kapanewon Panjatan karena ada calonnya, kita awasi," katanya.
Marwanto mengatakan dari tiga pasangan calon peserta Pilkada 2024, tiga calon dari Kapanewon/Kecamatan Panjatan.
"Sehingga peta indeks kerawanan pemilu yang telah disusun berubah," katanya.
Ketua Bawaslu Kulon Progo Marwanto di Kulon Progo, Senin, mengatakan untuk efektivitas pencegahan berjalan efektif, Bawaslu Kulon Progo telah memetakan wilayah potensi rawan berdasarkan jenisnya.
Pemetaan kerawanan menggunakan empat dimensi, yakni dimensi sosial politik, dimensi partisipasi, dimensi penyelenggaraan dan dimensi kontestasi.
"Masing-masing dimensi itu, setiap kapanewon (kecamatan) di Kulon Progo memiliki karakter yang berbeda, dengan tingkat kerawanan rendah, sedang dan tinggi," kata Marwanto.
Ia mengatakan kapanewon/kecamatan dengan tingkat kerawanan pilkada yang tinggi, yakni dimensi partisipasi ada di Wates dan Pengasih. Selanjutnya, kerawanan dimensi politik dan sosial di Temon, dan dimensi kontestasi di Wates dan Kalibawang. Kemudian, kerawanan di dimensi penyelenggaraan di Wates.
Pemetaan kerawanan ini sifatnya statis, karena politik itu sifatnya dinamis. Selain itu, peta kerawanan disusun berdasarkan praktik Pemilu 2024 dan proses pilkada ini.
"Data kerawanan Pilkada 2024 di Kulon Progo bisa berubah di setiap dimensinya, misalnya komposisi pasangan calon di domisili saat ini. Yang awalnya tidak menjadi perhatian, seperti Kapanewon Panjatan karena ada calonnya, kita awasi," katanya.
Marwanto mengatakan dari tiga pasangan calon peserta Pilkada 2024, tiga calon dari Kapanewon/Kecamatan Panjatan.
"Sehingga peta indeks kerawanan pemilu yang telah disusun berubah," katanya.