Yogyakarta (ANTARA) - Visi dan misi Hasto Wawan terangkum dalam Hasta Jogja Mulia yaitu komitmen membangun masyarakat adil makmur, lestari dan berkeadaban. Ada delapan program strategis yang mendasari kerja pasangan nomor urut 2.
Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta nomor urut 2 dalam kesempatan bertemu dan berdialog dengan awak media di Yogyakarta, menyampaikan tentang pentingnya pembangunan sumber saya manusia di Jogja.
Membangun SDM unggul, dengan berbagai pendekatan, salah satu perterjemahan dari visi misi yang dilaunching sebelumnya, Hasto Wawan meluncurkan gagasan yang disebutnya One Village One Sister University, Satu Kampung Bersaudara dengan Satu Universitas, Satu Kampung didampingi Satu Universitas.
"Yogyakarta itu penting bangun SDM ditingkatkan kualitas manusianya, sebab tak ada sumber daya alam yang bisa terkelola. Ada banyak perguruan tinggi di kota, jumlah prodi juga banyak. Sediakan satu kursi untuk warga Yogyakarta agar bisa jadi sarjana," kata dokter Hasto Wardoyo, calon Walikota Yogyakarta nomor urut 2, Jumat, 18/10/2024.
Di dalam dialog santai bersama awak media, dengan dipandu langsung oleh Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta, secara gamblang Hasto Wardoyo menyatakan dirinya telah bertemu dengan beragam elemen masyarakat.
"Awak media pasti memiliki gagasan dan masukan yang penting untuk mengurai berbagai problema dan mendapatkan solusinya," kata Eko Suwanto.
Secara teknis, Hasto Wardoyo menyebutkan Kota Yogyakarta dengan 169 kampung berbanding lurus dengan jumlah perguran tinggi yang ada.
Sinergi dan kolaborasi antara pemerintah kota Yogyakarta, perguruan tinggi, dan masyarakat khususnya ditingkat Kampung penting dikerjakan untuk percepat pembangunan SDM di Yogyakarta
"Satu kampung bisa kerja sama dengan satu perguruan tinggi. KKN (Kuliah Kerja Nyatanya) dari perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta bisa berkelanjutan dijalankan.
"Tiap universitas bisa dampingi kampung sesuai keinginan tema yang hendak direalisasikan, berikan satu kursi untuk warga Yogyakarta bisa raih sarjana. Jika mendapatkan amanah menjadi walikota tentu ini bisa dikerjakan didahului dengan bersilaturahmi, berkomunikasi dan berdialog dengan perguruan tinggi dan masyarakat," kata Hasto Wardoyo. (*)
Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta nomor urut 2 dalam kesempatan bertemu dan berdialog dengan awak media di Yogyakarta, menyampaikan tentang pentingnya pembangunan sumber saya manusia di Jogja.
Membangun SDM unggul, dengan berbagai pendekatan, salah satu perterjemahan dari visi misi yang dilaunching sebelumnya, Hasto Wawan meluncurkan gagasan yang disebutnya One Village One Sister University, Satu Kampung Bersaudara dengan Satu Universitas, Satu Kampung didampingi Satu Universitas.
"Yogyakarta itu penting bangun SDM ditingkatkan kualitas manusianya, sebab tak ada sumber daya alam yang bisa terkelola. Ada banyak perguruan tinggi di kota, jumlah prodi juga banyak. Sediakan satu kursi untuk warga Yogyakarta agar bisa jadi sarjana," kata dokter Hasto Wardoyo, calon Walikota Yogyakarta nomor urut 2, Jumat, 18/10/2024.
Di dalam dialog santai bersama awak media, dengan dipandu langsung oleh Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta, secara gamblang Hasto Wardoyo menyatakan dirinya telah bertemu dengan beragam elemen masyarakat.
"Awak media pasti memiliki gagasan dan masukan yang penting untuk mengurai berbagai problema dan mendapatkan solusinya," kata Eko Suwanto.
Secara teknis, Hasto Wardoyo menyebutkan Kota Yogyakarta dengan 169 kampung berbanding lurus dengan jumlah perguran tinggi yang ada.
Sinergi dan kolaborasi antara pemerintah kota Yogyakarta, perguruan tinggi, dan masyarakat khususnya ditingkat Kampung penting dikerjakan untuk percepat pembangunan SDM di Yogyakarta
"Satu kampung bisa kerja sama dengan satu perguruan tinggi. KKN (Kuliah Kerja Nyatanya) dari perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta bisa berkelanjutan dijalankan.
"Tiap universitas bisa dampingi kampung sesuai keinginan tema yang hendak direalisasikan, berikan satu kursi untuk warga Yogyakarta bisa raih sarjana. Jika mendapatkan amanah menjadi walikota tentu ini bisa dikerjakan didahului dengan bersilaturahmi, berkomunikasi dan berdialog dengan perguruan tinggi dan masyarakat," kata Hasto Wardoyo. (*)