Sleman (ANTARA) - Penjabat Sementara Bupati Sleman Kusno Wibowo menilai bahwa Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2024 dapat menjadi kesempatan pembinaan spiritual dan kebersamaan umat Kristiani di wilayah itu.
"Kegiatan ini sarat makna, tidak hanya untuk pengembangan Pesparawi ke depan, tetapi juga menjadi sarana bagi umat Kristiani untuk terus-menerus meneguhkan keimanan kepada Tuhan," kata dia saat membuka Pesparawi Daerah Sleman di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, acara ini tidak hanya wadah untuk apresiasi bakat dan kreativitas dalam dunia seni suara gerejawi, tetapi juga kesempatan mempererat tali persaudaraan umat seiman maupun antarumat beragama.
"Kami berharap pelaksanaan Pesparawi Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2024 ini tidak sekadar ajang perlombaan semata. Namun juga upaya pembinaan mental, spiritual dan moral umat Kristiani, sebagai perwujudan keimanan umat Kristiani, memupuk tali persaudaraan, rasa kebersamaan, dan kesatuan umat Kristen," katanya.
Ia mengharapkan melalui Pesparawi umat Kristiani di Kabupaten Sleman dapat mengembangkan kreativitas seni suara yang hidup dalam tata ibadah umat Kristiani sekaligus meningkatkan kualitas paduan suara, melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman antarkontingen peserta Pesparawi.
Ketua Panitia Pesparawi Daerah Kabupaten Sleman Pendeta Bakhoh Jatmiko mengatakan tema yang diangkat dalam ajang tersebut pada tahun ini "Pujilah Tuhan Hai Jiwaku".
"Perhelatan Pesparawi bukan hanya menjadi ajang talenta, bakat, maupun potensi umat Kristen di Kabupaten Sleman, tetapi juga sebagai sarana ekspresi kekaguman dan pengagungan bagi Tuhan," katanya.
Pesparawi Daerah Kabupaten Sleman tahun ini mengusung tiga kategori lomba, yakni paduan suara dewasa campuran, solo vokal anak remaja putra putri, dan musik pop gerejawi atau band.
Paduan suara dewasa campuran diikuti delapan kelompok peserta, solo vokal anak remaja putra putri diikuti 27 peserta, dan musik pop gerejawi (Band) diikuti 14 peserta. Total 352 peserta ajang itu yang berasal dari 26 gereja di Kabupaten Sleman.
"Kegiatan ini sarat makna, tidak hanya untuk pengembangan Pesparawi ke depan, tetapi juga menjadi sarana bagi umat Kristiani untuk terus-menerus meneguhkan keimanan kepada Tuhan," kata dia saat membuka Pesparawi Daerah Sleman di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, acara ini tidak hanya wadah untuk apresiasi bakat dan kreativitas dalam dunia seni suara gerejawi, tetapi juga kesempatan mempererat tali persaudaraan umat seiman maupun antarumat beragama.
"Kami berharap pelaksanaan Pesparawi Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2024 ini tidak sekadar ajang perlombaan semata. Namun juga upaya pembinaan mental, spiritual dan moral umat Kristiani, sebagai perwujudan keimanan umat Kristiani, memupuk tali persaudaraan, rasa kebersamaan, dan kesatuan umat Kristen," katanya.
Ia mengharapkan melalui Pesparawi umat Kristiani di Kabupaten Sleman dapat mengembangkan kreativitas seni suara yang hidup dalam tata ibadah umat Kristiani sekaligus meningkatkan kualitas paduan suara, melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman antarkontingen peserta Pesparawi.
Ketua Panitia Pesparawi Daerah Kabupaten Sleman Pendeta Bakhoh Jatmiko mengatakan tema yang diangkat dalam ajang tersebut pada tahun ini "Pujilah Tuhan Hai Jiwaku".
"Perhelatan Pesparawi bukan hanya menjadi ajang talenta, bakat, maupun potensi umat Kristen di Kabupaten Sleman, tetapi juga sebagai sarana ekspresi kekaguman dan pengagungan bagi Tuhan," katanya.
Pesparawi Daerah Kabupaten Sleman tahun ini mengusung tiga kategori lomba, yakni paduan suara dewasa campuran, solo vokal anak remaja putra putri, dan musik pop gerejawi atau band.
Paduan suara dewasa campuran diikuti delapan kelompok peserta, solo vokal anak remaja putra putri diikuti 27 peserta, dan musik pop gerejawi (Band) diikuti 14 peserta. Total 352 peserta ajang itu yang berasal dari 26 gereja di Kabupaten Sleman.