Sleman (ANTARA) - Dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Sukamto (Kusuka) dalam Pilkada 2024 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, datang dari tokoh NU DIY.
Salah satu Ketua PBNU dan tokoh NU DIY Fahmi Akbar Idris di Sleman, Selasa, menyampaikan harapan besar kepada pasangan calon tersebut.
Pasangan Kusuka diharapkan dapat memperjuangkan potensi pertanian, ekonomi dan pendidikan agar dapat bermanfaat dan mensejahterakan masyarakat.
"Sleman ini penyangga Yogyakarta. Harapannya semua potensi ini bisa dikelola dengan baik dan harus mensinergikan berbagai potensi daerah yang ada," ungkap Fahmi saat berdiskusi santai dengan Kustini - Sukamto.
Fahmi yang lama berkutat di dunia perbankan dan pemberdayaan masyarakat ini, menyampaikan perlu adanya kolaborasi berbagai pihak, mulai dari dunia aktivis dan kemasyarakatan dengan dunia pendidikan.
Dengan adanya kolaborasi semua pihak, percepatan pembangunan di Sleman akan lebih maksimal dan dan menyasar lebih luas.
"Semisal NU dengan dunia pendidikan serta profesional. Mengingat kampus besar dan negeri semua ada di Sleman. Kalau kolaborasi ini bisa terwujud, Sleman akan lebih maju dan berkembang," terang Fahmi.
Sementara, Kustini menyatakan komitmennya untuk terus mewujudkan pemerintahan yang kolaboratif untuk memaksimalkan pembangunan di Sleman.
Visi dan Misi yang diusungnya bersama Sukamto adalah menjadikan Sleman sebagai rumah bersama yang melibatkan seluruh elemen dan potensi yang ada dalam memajukan Sleman.
"Saya bersama pak Kamto berkomitmen dan sudah kami lakukan sebelumnya, untuk mewujudkan pemerintahan yang kolaboratif bersama dengan seluruh stakeholder, dan terutama kampus," pungkas Kustini dalam rilisnya.
Salah satu Ketua PBNU dan tokoh NU DIY Fahmi Akbar Idris di Sleman, Selasa, menyampaikan harapan besar kepada pasangan calon tersebut.
Pasangan Kusuka diharapkan dapat memperjuangkan potensi pertanian, ekonomi dan pendidikan agar dapat bermanfaat dan mensejahterakan masyarakat.
"Sleman ini penyangga Yogyakarta. Harapannya semua potensi ini bisa dikelola dengan baik dan harus mensinergikan berbagai potensi daerah yang ada," ungkap Fahmi saat berdiskusi santai dengan Kustini - Sukamto.
Fahmi yang lama berkutat di dunia perbankan dan pemberdayaan masyarakat ini, menyampaikan perlu adanya kolaborasi berbagai pihak, mulai dari dunia aktivis dan kemasyarakatan dengan dunia pendidikan.
Dengan adanya kolaborasi semua pihak, percepatan pembangunan di Sleman akan lebih maksimal dan dan menyasar lebih luas.
"Semisal NU dengan dunia pendidikan serta profesional. Mengingat kampus besar dan negeri semua ada di Sleman. Kalau kolaborasi ini bisa terwujud, Sleman akan lebih maju dan berkembang," terang Fahmi.
Sementara, Kustini menyatakan komitmennya untuk terus mewujudkan pemerintahan yang kolaboratif untuk memaksimalkan pembangunan di Sleman.
Visi dan Misi yang diusungnya bersama Sukamto adalah menjadikan Sleman sebagai rumah bersama yang melibatkan seluruh elemen dan potensi yang ada dalam memajukan Sleman.
"Saya bersama pak Kamto berkomitmen dan sudah kami lakukan sebelumnya, untuk mewujudkan pemerintahan yang kolaboratif bersama dengan seluruh stakeholder, dan terutama kampus," pungkas Kustini dalam rilisnya.