Sleman (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum(KPU) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan sosialisasi tata cara pemungutan dan rekapitulasi penghitungan perolehan suara pemilihan bupati dan wakil bupati Sleman 2024 kepada pemangku kepentingan hingga tokoh masyarakat supaya Pilkada 2024 berjalan lancar dan aman.
"Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, pada hari pelaksanaan pencoblosan berjalan tertib, baik, lancar dan aman, sesuai dengan yang diatur dalam regulasi," kata Ketua KPU Sleman Ketua KPU Sleman Ahmad Baihaqi di Sleman, Jumat.
Ia mengatakan tahapan penghitungan suara sangat penting. Sehingga, terkait mekanisme penghitungan suara perlu disosialisasikan supaya tidak ada persoalan saat penghitungan suara nanti.
Baik rekapitulasi secara berjenjang atau pun menggunakan aplikasi Sirekap.
"Hal yang penting diketahui bahwa rekapitulasi suara dilakukan dengan mekanisme rekap berjenjang. Karena nanti menggunakan Sirekap," katanya.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Sleman Noor Aan Muhlishoh mengatakan peserta sosialisasi adalah representasi calon pasangan calon yakni tim kampanye, partai politik, perwakilan masyarakat.
Dalam sosialisasi ini berkaitan dengan kebijakan atau tata cara pemungutan penghitungan dan rekapitulasi suara.
"Kenapa ini agak akhir-akhir karena kita menunggu terbitnya PKPU pemungutan maupun rekapitulasi dan karena sudah terbit PKPU 17 dan PKPU 18 kemudian kita laksanakan hari ini," katanya.
Ia mengatakan sosialisasi ini untuk penyebaran informasi. KPU juga perlu koordinasi lebih lanjut dengan peserta pemilu agar mereka lebih memahami ketentuan tertentu.
"Berdasarkan evaluasi dari Pemilu 2024 kemudian juga karena sekarang jumlah pemilihnya cukup banyak dalam satu TPS, jadi peraturan KPU maupun pedoman teknis dari KPU RI itu bagaimana agar pelaksanaan pemungutan penghitungan itu efektif efisien dan KPPS mudah memahami pemilih," katanya.
"Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, pada hari pelaksanaan pencoblosan berjalan tertib, baik, lancar dan aman, sesuai dengan yang diatur dalam regulasi," kata Ketua KPU Sleman Ketua KPU Sleman Ahmad Baihaqi di Sleman, Jumat.
Ia mengatakan tahapan penghitungan suara sangat penting. Sehingga, terkait mekanisme penghitungan suara perlu disosialisasikan supaya tidak ada persoalan saat penghitungan suara nanti.
Baik rekapitulasi secara berjenjang atau pun menggunakan aplikasi Sirekap.
"Hal yang penting diketahui bahwa rekapitulasi suara dilakukan dengan mekanisme rekap berjenjang. Karena nanti menggunakan Sirekap," katanya.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Sleman Noor Aan Muhlishoh mengatakan peserta sosialisasi adalah representasi calon pasangan calon yakni tim kampanye, partai politik, perwakilan masyarakat.
Dalam sosialisasi ini berkaitan dengan kebijakan atau tata cara pemungutan penghitungan dan rekapitulasi suara.
"Kenapa ini agak akhir-akhir karena kita menunggu terbitnya PKPU pemungutan maupun rekapitulasi dan karena sudah terbit PKPU 17 dan PKPU 18 kemudian kita laksanakan hari ini," katanya.
Ia mengatakan sosialisasi ini untuk penyebaran informasi. KPU juga perlu koordinasi lebih lanjut dengan peserta pemilu agar mereka lebih memahami ketentuan tertentu.
"Berdasarkan evaluasi dari Pemilu 2024 kemudian juga karena sekarang jumlah pemilihnya cukup banyak dalam satu TPS, jadi peraturan KPU maupun pedoman teknis dari KPU RI itu bagaimana agar pelaksanaan pemungutan penghitungan itu efektif efisien dan KPPS mudah memahami pemilih," katanya.