Sleman (ANTARA) - Pemerintah telah menyalurkan sekitar Rp938,29 miliar untuk menjaga ketahanan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta hingga 31 Oktober 2024 yang disalurkan melalui belanja kementerian/lembaga maupun transfer ke daerah (TKD).
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) DIY Agung Yulianta di Sleman, DIY, Senin, menjelaskan anggaran untuk menjaga ketahanan pangan di DIY melalui belanja kementerian/lembaga (K/L) telah terealisasi Rp810 miliar atau 43,47 persen dari pagu Rp1,88 triliun.
Sementara itu, belanja TKD untuk sektor ini mencapai realisasi Rp128,29 miliar atau 56,20 persen dari pagu Rp228,27 miliar.
"Sejumlah program telah terlaksana melalui realisasi belanja K/L yaitu antara lain pembangunan daerah irigasi, pembangunan jaringan air baki, dan program percontohan teknologi pertanian," kata Agung.
Ia mengatakan program lainnya yakni bantuan area dampak perubahan iklim dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Program kelima yaitu penyaluran benih untuk pertanian.
Selanjutnya, ada empat program yang telah terlaksana untuk menjaga ketahanan pangan di DIY melalui belanja TKD. Program yang dimaksud antara lain pemanfaatan pekarangan dan pembangunan jalan usaha tani.
"Lalu ada pembangunan saluran irigasi dan pemeliharaan lumbung desa," katanya.
Agung mengatakan dana yang disalurkan untuk menjaga ketahanan pangan di DIY merupakan salah satu bentuk dukungan fiskal terhadap daerah.
"Kanwil DJPb DIY pastikan akan terus mengawal penerimaan dan belanja APBN agar dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," katanya.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) DIY Agung Yulianta di Sleman, DIY, Senin, menjelaskan anggaran untuk menjaga ketahanan pangan di DIY melalui belanja kementerian/lembaga (K/L) telah terealisasi Rp810 miliar atau 43,47 persen dari pagu Rp1,88 triliun.
Sementara itu, belanja TKD untuk sektor ini mencapai realisasi Rp128,29 miliar atau 56,20 persen dari pagu Rp228,27 miliar.
"Sejumlah program telah terlaksana melalui realisasi belanja K/L yaitu antara lain pembangunan daerah irigasi, pembangunan jaringan air baki, dan program percontohan teknologi pertanian," kata Agung.
Ia mengatakan program lainnya yakni bantuan area dampak perubahan iklim dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Program kelima yaitu penyaluran benih untuk pertanian.
Selanjutnya, ada empat program yang telah terlaksana untuk menjaga ketahanan pangan di DIY melalui belanja TKD. Program yang dimaksud antara lain pemanfaatan pekarangan dan pembangunan jalan usaha tani.
"Lalu ada pembangunan saluran irigasi dan pemeliharaan lumbung desa," katanya.
Agung mengatakan dana yang disalurkan untuk menjaga ketahanan pangan di DIY merupakan salah satu bentuk dukungan fiskal terhadap daerah.
"Kanwil DJPb DIY pastikan akan terus mengawal penerimaan dan belanja APBN agar dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," katanya.