Kulon Progo (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan ketersediaan dan harga kebutuhan pokok di tingkat pedagang pasar rakyat di Kabupaten Kulon Progo menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 aman.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah (Setda) DIY Yuna Pancawati di Kulon Progo, DIY, Rabu, mengatakan, TPID DIY melakukan pemantauan terhadap kondisi bahan pokok di Kabupaten Kulon Progo, seperti Pasar Wates dan tempat penggilingan padi di Kalurahan Ngestiharjo.

"Kondisi bahan pokok aman, baik dari sisi ketersediaan maupun harganya," kata Yuna.

Ia juga mengatakan, sebagian besar komoditas bahan pokok harganya masih terbilang stabil, dan ketersediaannya aman semua.

Ia mencontohkan ketersediaan beras yang disebut aman dan mencukupi untuk kebutuhan sampai libur panjang akhir tahun. Harganya pun aman, seperti Rp11.800 per kilogram (kg) untuk beras medium, Rp12 ribu per kg untuk beras SPHP, dan Rp15 ribu per kg untuk beras premium.

"Harga beras masih stabil dan terkendali," katanya.

Namun demikian, Yuna mengatakan harga bawang merah yang terus merangkak selama beberapa waktu terakhir. Berdasarkan pemantauan, harga bawang merah berada di kisaran Rp30 ribu sampai Rp35 ribu per kg pekan lalu. Saat ini, harga bawang merah sudah di kisaran Rp 40 ribu sampai Rp 42 ribu per kg.

"Kenaikan ini perlu diwaspadai," katanya.

Menurut dia, mahalnya harga bawang merah disebabkan oleh masa panen yang sudah selesai sehingga persediaan dari dalam daerah berkurang. Adapun saat ini, pasokan bawang merah diambil dari luar.

Yuna mengatakan, pemantauan terhadap ketersediaan dan harga bahan pokok akan terus diintensifkan hingga libur panjang akhir tahun usai. Pemantauan turut melibatkan TPID dari tiap kabupaten/kota di DIY.

"Semoga saat libur panjang nanti, pasokan bahan pokok aman dan harganya tetap stabil," kata Yuna.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo Drajat Purbadi menjelaskan masa panen bawang merah di wilayahnya sudah berlangsung pada September dan Oktober. Pada saat itu, harga bawang merah terbilang murah.

Namun seusai masa panen, harga bawang merah mulai merangkak naik. Kenaikan harga bawang merah karena stoknya saat ini dipasok dari luar daerah demi memenuhi kebutuhan.

"Tapi untuk bahan pokok lainnya kami pastikan ketersediaannya sangat aman," kata Drajat.
 

Pewarta : Sutarmi
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2024