Yogyakarta (ANTARA) - Festival musik dan kreativitas Mentalita Fest bertema "You Know Who You Are" akan digelar di Kridosono Yogyakarta pada 1 Februari 2025 dengan menghadirkan dua panggung besar dan megah dengan ukuran yang sama.

"Festival yang diselenggarakan oleh Mentalita ID, brand yang lahir dan menjadi bagian dari Origin Merch, ini mengajak setiap individu untuk merayakan keunikan diri, menggali potensi, dan mengejar passionnya," kata Head Event Mentalita Fest Dona Marsita dalam konferensi pers di VRTX Compound Space Yogyakarta, Selasa.

Ia menjelaskan "You Know Who You Are" bukan sekadar tema, ini adalah panggilan untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri tanpa batas. Mentalita Fest membuka jalan bagi generasi muda untuk mengenal, memahami, dan memaksimalkan potensi mereka, sekaligus menginspirasi keberanian untuk bermimpi lebih besar.

"Secara bergantian panggung akan menampilkan band, membawa keseruan bagi penonton yang hadir, mengaktualisasi diri, karena di Mentalita Fest, setiap individu yang hadir adalah bintang utama, dan diharapkan semua energi baik bisa menyebar dengan lebih luas lagi," ujar Dona.

Menurut dia, dua panggung megah dan deretan aksi spektakuler siap menciptakan atmosfer festival yang mendalam dan penuh energi. Sebuah mantra kreativitas dan kolaborasi yang ingin menciptakan dampak yang lebih besar dari sekadar ajang hiburan.

"Kami percaya kreativitas bisa menjadi kekuatan transformatif dan festival di Kota Yogyakarta ini menjadi katalisatornya. Saat ini musik juga sangat digemari di Yogyakarta dan Indonesia, serta menjadi ruang ekspresi, kolaborasi," katanya.

Hal itu tercermin juga dalam kolaborasi antarband, antarindividu. Lineup Mentalita Fest 2025, begitu luar biasa ada artis Yogyakarta dan nasional yakni StanIslaus, The Kick, Los Jantos, The Genk, Dongker, 510, The Cloves & The Tobacco, Serigala Malam x DPMB, The Jeblogs, Sukatani, Ngatmombilung, Over Distortion, Rebbelion Rose, Morfem, dan Superman Is Dead.

Dalam momentum ini, kata Dona, Mentalita Fest memberi ruang penikmat musik lintas genre untuk berkumpul tanpa sekat. Mereka bisa memaknai perbedaan dengan lebih hangat dan diharapkan menjadi sinergi positif yang lebih luas terpancar.

"Kami gabungkan semua genre karena tidak bisa memaksakan pribadi menjadi satu garis yang sama. Kami ingin semua berkolaborasi tanpa terkungkung genre musik tertentu. Mentalita Fest lebih dari sekadar festival musik, karena merupakan ruang hidup untuk kolaborasi, komunitas, dan ekspresi," ujar Dona.

Menurut dia, saat ini tiket yang dikeluarkan penyelenggara sudah terjual mencapai ribuan lembar. Berbagai komunitas pecinta musik, atau yang beririsan dengan olahraga ingin hadir di Kridosono, lokasi bersejarah di tengah Kota Yogyakarta dan mudah diakses.

"Pemilihan Kridosono, ada sejarah panjang event di Yogyakarta sejak masa dulu. Kridosono bukan hanya ikon olahraga, tetapi juga simbol energi kolektif yang menyatukan berbagai komunitas. Kridosono memancarkan aura keterbukaan dan semangat inklusif yang sejalan dengan visi Mentalita Fest," tutur Dona.

Salah satu penampil, Boris mewakili Ngatmombilung, mengaku sempat kaget ketika diminta tampil di Mentalita Fest yang dikenal hampir selalu menampilkan band-band cadas, yang membuat Ngatmombilung sempat terkena mental.

"Ketika lihat lineupnya, kami langsung kena mental. Kami akhirnya memacu diri mengaransemen lagu-lagu pop Jawa dengan aura baru dan termotivasi untuk menampilkan sesuatu yang beda di Mentalita Fest nanti," ujar Boris.


Pewarta : SP
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025