Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Abdul Halim Muslih menyatakan doa bersama dalam rangka Refleksi Gempa Bumi 27 Mei 2006, yang digelar pemerintah kabupaten setempat sebagai momentum bagi pemerintah untuk memperbaiki sistem mitigasi bencana.

Bupati Halim di Bantul, Selasa, mengatakan getaran kuat akibat gempa bumi dengan magnitudo 5,9 yang mengguncang wilayah Kabupaten Bantul pada 27 Mei 2006 pukul 05.53 WIB selama 57 detik itu mengakibatkan kerusakan ribuan bangunan dan korban jiwa ribuan orang.

"Dengan refleksi gempa bumi ini menjadi momentum yang sangat penting dan strategis bagi kita untuk memperbaiki sistem mitigasi bencana," katanya.

 

Menurut dia, penguatan mitigasi bencana tersebut dilakukan dengan meningkatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) kebencanaan, serta teknologi yang lebih tepat sebagai bagian dari penguatan mitigasi bencana tersebut.

"Gempa bumi 2006 itu memberi pelajaran bagaimana kita terus menguatkan sistem mitigasi bencana, bagaimana sumber daya penanggulangan bencana ini terus kita konsolidasi, di antaranya adalah para relawan yang banyak jumlahnya," katanya.

Halim mengatakan relawan di Bantul terkenal kuat dan tersebar di banyak tempat, relawan yang terdiri atas berbagai macam komunitas relawan kemanusiaan ini perlu dikonsolidasi agar Bantul lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana alam.

"Konsolidasi relawan itu penting agar kita memiliki sumber daya yang mumpuni. Sehingga, dampak bencana, baik kerugian materiil dan materiil, juga korban nyawa, itu bisa diminimalisasi. Mari wujudkan Bantul yang lebih tangguh dan lebih siap untuk selamat," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Agus Yuli Herwanto mengatakan sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 7 tahun 2025 tentang Kajian Risiko Bencana Daerah, Bantul punya tingkat risiko atau potensi gempa bumi tinggi.

 

 

Faktor inilah yang pada akhirnya menggerakkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul untuk terus menguatkan sistem mitigasi bencana agar dampak bencana seperti yang terjadi pada gempa 27 Mei 2006 bisa diminimalkan.

"Bagi sebagian penyintas, gempa bumi 27 Mei 2006 masih menyisakan trauma dan luka mendalam. Di sisi lain, menjadi sebuah pembelajaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan penanggulangan bencana, khususnya gempa bumi," katanya.


Pewarta : Hery Sidik
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025