Bantul (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta telah membuka posko pengaduan bagi masyarakat terkait proses pemutakhiran data pemilih berkelanjutan (PDPB) yang saat ini dilaksanakan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah ini.
"Dalam proses PDPB harus dipastikan pemilih yang tercecer saat pemilihan lalu masuk dalam data pemilih berkelanjutan, karena itu kami juga membuka posko pengaduan terkait data pemilih berkelanjutan," kata Ketua Bawaslu Bantul Didik Joko Nugroho di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, posko aduan data pemilih berkelanjutan yang disiapkan di Sekretariat Bawaslu Bantul ini terbuka bagi masyarakat yang akan melaporkan apabila ada pemilih yang sudah tidak memenuhi syarat seperti meninggal, atau pindah keluar Bantul masuk dalam daftar pemilih.
Baca juga: Bawaslu Bantul mengawasi proses pemutakhiran data pemilih berkelanjutan
"Selain itu juga untuk pemilih yang sudah berumur 17 tahun dan mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) dapat menyampaikan laporannya ke Bawaslu Bantul," katanya.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Bantul Dewi Nurhasanah mengatakan masyarakat bisa mengadu jika mempunyai informasi perubahan elemen data pemilih seperti nama, jenis kelamin, Nomor Induk Kependudukan (NIK) ataupun tanggal lahir.
Dia mengatakan, untuk proses pengaduan data pemilih berkelanjutan ini masyarakat Bantul juga dapat menyampaikan melalui call center Bawaslu Bantul di nomor 0813-9075-5606.
"Bawaslu berharap masyarakat untuk aktif menyampaikan informasi atau laporan berkaitan dengan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan di Kabupaten Bantul," katanya.
Baca juga: Bawaslu Bantul gandeng perguruan tinggi untuk pembelajaran kepemiluan bagi mahasiswa
Lebih lanjut dia mengatakan, kaitan dengan proses PDPB tersebut, Bawaslu sudah melaksanakan beberapa upaya pencegahan antara lain dengan memberikan imbauan tertulis kepada KPU Bantul.
"Juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait, serta melakukan pemetaan kerawanan terutama untuk wilayah yang tingkat mobilisasi penduduknya tinggi," katanya.