Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut perawatan korban keracunan makanan diduga setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jetis 1, Sumberagung ditanggung Badan Gizi Nasional (BGN).

"Informasi kemarin, untuk korban kasus keracunan MBG, perawatannya akan ditanggung oleh BGN," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Tri Widiyantara saat dikonfirmasi di Bantul, Selasa.

 

 

Dinkes Bantul mencatat 237 siswa berasal dari lima sekolah di Kecamatan Jetis mengalami keracunan makanan, setelah menyantap makanan MBG dari SPPG Jetis 1, Kelurahan Sumberagung, Kabupaten Bantul pada Jumat (31/10).

 

 

Meski demikian, dari seluruh siswa yang keracunan MBG tersebut tidak ada yang menjalani rawat inap dan telah mendapatkan penanganan kesehatan rawat jalan. Para siswa tersebut ada yang mengalami keluhan sakit perut hingga diare.

 

 

"Untuk pemulihan, kita dari pemerintah daerah tidak menanggung biaya, jadi semua perawatan keracunan MBG ditanggung BGN," katanya.

 

 

Agus mengatakan siswa yang keracunan MBG itu berasal dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Namun, dari total jumlah itu sebaran di masing-masing sekolah sedikit, kecuali SMA Negeri Jetis 1 sebanyak 168 siswa.

 

 

Ia mengatakan kejadian keracunan makanan tersebut diketahui Dinkes Bantul pada Sabtu (1/11) yang kemudian instansinya langsung melakukan pemantauan, pendataan, hingga mengambil sejumlah sampel makanan.

 

 

"Dan kami telah melakukan pendataan ke sekolah-sekolah yang dilayani oleh SPPG bersangkutan melalui google form. Sampai saat ini, update keluhan siswa diduga keracunan MBG masih terus berjalan," katanya.

 

 

Pihak pengelola SPPG Jetis 1 Kelurahan Sumberagung ketika dikonfirmasi awak media enggan memberikan tanggapan maupun komentar terkait dengan kejadian tersebut.

 

 

"Cari siapa? Tidak ada. Saya mitra," kata seseorang yang berada di SPPG Jetis 1 yang tidak mau menyebutkan namanya.

 

 


Pewarta : Hery Sidik
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025