Yogyakarta (ANTARA) - Yayasan Keluarga Kita bersama Sekolah Murid Merdeka (SMM) menyelenggarakan kegiatan "Main Sama Bapak" sebagai upaya mendorong keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak melalui berbagai permainan interaktif, Minggu.

Kegiatan yang berlangsung di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini mengusung tema "Kotak Rahasia Bapak" dengan menghadirkan beragam aktivitas kejutan bagi ayah dan anak dalam rangka peringatan Hari Ayah Nasional.

"Main Sama Bapak ini merupakan inisiatif dari Keluarga Kita karena kami ingin mendorong bapak untuk lebih terlibat dalam pengasuhan," kata Direktur Keluarga Kita, Siti Nur Andini.

Menurut dia, berbagai riset menunjukkan keterlibatan ayah dapat mendukung capaian perkembangan anak, meningkatkan kepercayaan diri, serta meminimalkan risiko perilaku negatif pada masa remaja.

"Hasil data menunjukkan bahwa keterlibatan bapak di pengasuhan akan mendorong optimalisasi capaian anak dan meminimalisasi pelaku negatif di usia remaja serta meningkatkan kepercayaan diri anak," katanya.

Ia mengatakan, alasan memilih pendekatan bermain karena dinilai menjadi cara paling mudah untuk menarik partisipasi ayah sekaligus memberikan manfaat belajar bagi anak.

"Justru dari main itu manfaatnya banyak banget karena bisa sekaligus belajar. main juga bisa mengeratkan hubungan antara anak dan orang tua karena melalui interaksi yang menyenangkan itu hubungan lebih terkoneksi," katanya.

Setiap permainan juga sudah dirancang untuk menstimulasi perkembangan bahasa, motorik, hingga sosial emosional anak melalui interaksi yang menyenangkan.

Program ini sudah berjalan sejak 2022 dan tahun ini diselenggarakan di lima kota, yaitu Palembang, Yogyakarta, Makassar, Manado, dan Semarang.

Andini berharap kegiatan ini dapat memberikan pengalaman langsung bagi ayah mengenai pentingnya keterlibatan mereka dalam tumbuh kembang anak.

"Semoga para bapak bisa merasakan dampak dan manfaatnya untuk kemudian bisa dipraktikkan lagi di rumah. Semoga juga kedepannya mau datang ke sesi lain Keluarga Kita di Jogja, karena jadi orang tua tidak mudah, dengan kegiatan seperti ini kita bisa saling mendukung," katanya.

Keluarga Kita juga menyediakan Me Time Ibu yang menjadi tempat para ibu berbagi cerita. Ruang ini berisi sesi berbasis kurikulum Keluarga Kita, pad kegiatan kali ini materi yang dibahas adalah mengenai pola pengasuhan masa lalu dan pengaruhnya terhadap hubungan dengan pasangan maupun anak.

Salah satu peserta, Mahfud mengatakan keikutsertaannya dilatarbelakangi pentingnya kehadiran ayah dalam kehidupan anak.

"Menurut data BKKBN 80 persen anak-anak di Indonesia mengalami kasus 'fatherless', oleh karena itu saya tidak mau anak saya mengalami hal yang sama," katanya.

Menurut Mahfud, kesibukan pekerjaan sering membuat waktu bersama anak menjadi sangat terbatas, padahal kehadiran ayah di masa tumbuh kembang anak sangat penting.

"Kadang pulang malam, anak sudah tidur padahal yang paling diperlukan anak itu kehadiran bapaknya, bukan hadiah atau apa. Kegiatan seperti ini bisa jadi pemantik, dari sini saya dapat ide aktivitas yang bisa kami lakukan di rumah," katanya.


Pewarta : V001 dan Wening Caya Ing Tyas
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2025