Koperasi susu sapi Kaliurang pulihkan produksi

id koperasi susu sapi kaliurang

Koperasi susu sapi Kaliurang pulihkan produksi

Ilustrasi pemerahan susu sapi (Foto antarafoto.com)

Jogja (ANTARA News Jogja) - Koperasi susu sapi "Usaha Peternakan dan Pemerahan" Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sempat terpuruk akibat erupsi Gunung Merapi 2010, kini berupaya memulihkan produksi dengan menambah populasi sapi perah.

"Kami terus berupaya keras memulihkan produksi susu sapi seperti sebelum terjadi bencana erupsi Merapi agar bisa kembali memenuhi pasokan kebutuhan perusahaan rekanan," kata Ketua Badan Pengawas UPP Kaliurang Sokimun di Sleman, Senin.

Menurut dia, untuk meningkatkan produksi susu sapi masih diperlukan penambahan sapi perah di masing-masing kelompok.

"Saat ini sejumlah anggota dari wilayah Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, yang semula aktivitasnya terhenti akibat terkena dampak erupsi Merapi, sudah mulai aktif kembali, dan sebagian di antaranya telah mampu memproduksi susu sapi," katanya.

Ia mengatakan populasi sapi milik seluruh anggota koperasi ini, sekarang sudah mencapai 1.500 ekor lebih, dengan kapasitas produksi susu rata-rata 1.300 liter per hari.

"Kondisi ini berbeda jauh dengan sebelum erupsi Merapi yang mampu memproduksi antara 4.000 hingga 8.000 liter susu per hari," katanya.

Sokimun mengatakan saat ini produksi susu tiap hari rata-rata baru mencapai sekitar 1.500 liter atau 40 persen dari kebutuhan perusahaan.

"Untuk bisa memasok ke perusahaan idealnya harus mampu memproduksi antara 2.500 hingga 3.000 liter per hari," katanya.

Ia mengatakan untuk menambah populasi sapi, beberapa kelompok telah mengajukan bantuan dana stimulan kepada pemerintah.

"Kami berharap dalam waktu dekat dapat segera terealisasi, sehingga produksi meningkat dan dapat kembali memasok kebutuhan susu perusahaan," katanya.

(V001)


Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.