Sleman (ANTARA Jogja) - Kelompok Wanita Tani Seruni, Dusun Gamelan, Desa Sendangtirto, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhasil mengembangkan makanan olahan berbahan dasar pisang uter sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi.
"Sebelumnya, orang banyak yang memandang sebelah mata terhadap jenis pisang uter ini. Meski mudah dibudidayakan karena dapat tumbuh baik di berbagai jenis lahan, pisang ini kurang diminati karena dalam buahnya terdapat biji sehingga kurang laku atau harganya murah di pasaran," kata anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Seruni Ari Widiastuti di stan Pameran Potensi Daerah, Sleman, Minggu.
Menurut dia, karena jenis pisang ini banyak tumbuh di wilayahnya maka ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok KWT Seruni mencoba untuk mengolah pisang uter hingga memiliki nilai jual yang tinggi.
"Anggota kelompok telah berhasil memanfaatkan pisang uter ini menjadi berbagai produk makanan olahan sehingga berhasil mengangkat nilai jual pisang yang sebelumnya di pasaran berharga murah," katanya.
Dikatakan Ari Widiastuti, makanan olahan pisang uter ini pertama kali dirintis Ketua KWT Seruni Ratna Prawira dan anggota kelompok pada tahun 2010.
"Berbagai olahan berbahan baku pisang uter, di antaranya tepung pisang, sambal goreng pisang, stik jantung pisang, kerupuk kulit pisang, kopi pisang, semprong bonggol pisang, es daun pisang, semprit pisang, pudding pisang, dan bubur pisang berhasil dikembangkan KWT Seruni," katanya.
Upaya KWT Seruni untuk mengangkat nilai jual pisang uter, menurut Ari, tidak sia-sia karena berbagai produk olahan pisang uter tersebut mendapat sambutan yang baik dari konsumen.
"Produk yang paling banyak diminati adalah krupuk berbahan kulit pisang, sedangkan yang kurang diminati adalah tepung pisang. Tepung pisang kurang laku karena masyarakat belum begitu mengenal produk tersebut," katanya.
Selama ini, kata dia, KWT Seruni memasarkan produknya di toko oleh-oleh dan di supermarket, sedangkan untuk pemasaran ke luar DIY dahulu pernah dikirim sampai ke Aceh, Kalimantan, dan Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Usaha mengolah pisang uter tersebut selama ini telah memberikan nilai tambah secara ekonomi kepada 35 orang ibu-ibu yang menjadi anggota KWT Seruni, bahkan telah memberikan pekerjaan kepada delapan orang yang sebelumnya menganggur," katanya.
KWT Seruni saat ini terus mengembangkan produk-produk baru olahan berbahan baku pisang uter.
"Produk terbaru yang dikembangkan adalah nugget jantung pisang dan sauce pisang," katanya.
(V001)
Berita Lainnya
Emas Antam 27 November naik Rp5.000, jadi Rp1,504 juta/gram
Rabu, 27 November 2024 8:57 Wib
Wamentan sebut transformasi Bulog jadi badan otonom sebagai penstabil harga
Rabu, 27 November 2024 6:02 Wib
BSI konsisten tingkatkan GCG, 3 tahun berturut raih predikat Indonesia Most Trusted Companies
Selasa, 26 November 2024 11:08 Wib
Menteri Perumahan sebut Tapera masih harus bangun kepercayaan publik
Selasa, 26 November 2024 9:01 Wib
Mendag memastikan harga Minyakita turun pekan ini
Senin, 25 November 2024 13:12 Wib
Emas Antam Senin turun tipis Rp2.000 ke angka Rp1,539 juta/gram
Senin, 25 November 2024 9:09 Wib