Biksu ambil air Waisak di Umbul Jumprit

id biksu ambil air umbul jumprit

Biksu ambil air Waisak di Umbul Jumprit

Pengambilan air Waisak di Umbul Jumprit(Foto Antara/dok)

Temanggung (ANTARA Jogja) - Ratusan biksu dan umat Buddha dari berbagai sangha mengambil air berkah di Umbul Jumprit, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Jumat, untuk mengawali perayaan Tri Suci Waisak 2556 BE/2012.

Sebelum mengambil air di sumber air Jumprit dan dimasukkan ke dalam "kendi" masing-masing sangha melakukan puja bakti penyakralan di altar yang telah tersedia di kompleks Umbul Jumprit.

Sejumlah sangha yang mengikuti ritual pengambilan air berkah tersebut, antara lain sangha Teravada, Mahayana, Tantrayana, Mapan Bumi, dan Madha Tantri.

Ketua panitia pengambilan air berkah Waisak, Andreas, mengatakan rangkaian pengambilan air telah dimulai sejak 26 April 2012 dengan membersihkan lokasi Umbul Jumprit, kemudian pada 1-2 Mei 2012 dilakukan pengisian air ke dalam 10 ribu botol.

"Air tersebut hari ini dibawa ke Candi Mendut setelah ritual pengambilan air dari sejumlah sangha selesai," katanya.

Dirjen Bimbingan Masyarakat Buddha, Joko Wuryanto, mengatakan air dari Umbul Jumprit ini akan menjadi sarana puja bakti pada perayaan Tri Suci Waisak pada 6 Mei 2012.

Selain sebagai sarana puja bakti, katanya, air berkah ini dipercaya bisa untuk penyembuhan.

"Pengambilan air ini harus benar-benar menggunakan centana atau pemusatan pikiran sehingga bisa menjadi sarana puja bakti dan masyarakat luas," katanya.

Ketua DPD Walubi Jateng, David Hermanjaya mengatakan, pengambilan air di Umbul Jumprit ini merupakan rangkaian awal Tri Suci Waisak 2012 dan hari Sabtu (5/5) akan dilakukan pengambilan api dari Mrapen Kabupaten Grobogan.

Ketua Walubi, Siti Hartati Murdaya, mengatakan air dari Umbul Jumprit ini akan disakralkan di Candi Mendut dan pada perayaan Waisak akan dibagikan kepada umat di Candi Borobudur.

Ia mengatakan, makna air ini sendiri sesuai ajaran Sang Buddha, waktu itu di suatu daerah terjadi wabah dan Sang Buddha mengambil air yang telah disakralkan untuk menyembuhkan umat yang terkena wabah.
(H018)