New York (ANTARA Jogja/AFP) - Saham Facebook yang tersandung mendapat suntikan adrenalin sehingga terangkat lima persen lebih tinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB), meski Wall Street diperdagangkan lebih rendah karena data pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi kelam.
Sekalipun pasar masih di bawah awan pelambatan pertumbuhan dan masalah zona euro, Facebook "rebound" (berbalik naik) dari penurunan awal 4,5 persen menjadi mengakhiri hari dengan keuntungan 1,41 persen pada 29,60 dolar AS.
Saham secara keseluruhan ditutup dengan kerugian moderat.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 26,41 poin atau 0,21 persen menjadi berakhir di 12.393,45.
Indikator pasar lebih luas S&P 500 turun 2,99 poin atau 0,23 persen menjadi 1.310,33, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq tergelincir 10,02 poin atau 0,35 persen menjadi 2.827,34.
"Sebagian besar saham turun untuk hari kedua di tengah kekecewaan atas data ekonomi pagi ini," kata Wells Fargo Advisors.
Penjual mengambil isyarat dari perkiraan lebih rendah pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi kuartal pertama, menjadi 1,9 persen dari 2,2 persen, mengkonfirmasikan pelambatan kecepatan dan memunculkan pertanyaan atas berapa banyak "rebound" bisa diharapkan pada kuartal saat ini.
Sementara itu dua laporan pekerjaan -- klaim pengangguran mingguan dan penciptaan lapangan kerja sektor swasta pada Mei -- keduanya mengecewakan, menunjukkan peningkatan perlambatan perekonomian.
Facebook, masih jauh di bawah harga saham IPO pada 18 Mei sebesar 38 dolar AS, jatuh di pagi hari mencapai 26,83 dolar AS. Tetapi para pembeli beraksi di akhir sesi dan mengirim harganya melonjak menjadi berakhir 5,0 persen lebih tinggi.
Bank of America memimpin saham naik (gainer) pada kelompok saham unggulan (blue chip) Dow dengan keuntungan 2,1 persen, diikuti oleh Disney yang bertambah 1,1 persen.
Caterpillar menduduki puncak kelompak saham turun (losser), jatuh 2,8 persen setelah harapan untuk program stimulus China kandas di tengah penolakan dalam laporan resmi.
Di Nasdaq, pembuat disk drive Seagate jatuh 3,7 persen dan saingannya Western Digital turun 2,6 persen setelah keduanya menerima penurunan peringkat dari Barclays Capital.
Kekhawatiran euro mengirim harga obligasi lebih tinggi. Imbal hasil pada obligasi pemerintah 10-tahun turun menjadi 1,58 persen dari 1,63 persen pada Rabu, titik terendah sepanjang waktu, sedangkan pada obligasi 10-tahun menjadi 2,67 persen dari 2,72 persen.
Harga dan imbal hasil obligasi bergerak dalam arah berlawanan.
(SYS/A026)
Berita Lainnya
Dengan 10 dolar, wisatawan bisa beli apa di Singapura?
Jumat, 29 September 2023 7:06 Wib
Berburu aksesoris The Beatles seru banget
Sabtu, 26 Agustus 2023 6:41 Wib
"Ngarai" pengaruhi kualitas udara perkotaan
Senin, 14 Agustus 2023 6:22 Wib
Presiden Jokowi membuka Papua Street Carnival
Jumat, 7 Juli 2023 10:01 Wib
Presiden Jokowi temui pelajar di Papua
Jumat, 7 Juli 2023 7:03 Wib
Karya anak muda Papua di PYCH dipuji Sandiaga Uno
Jumat, 7 Juli 2023 1:11 Wib
Ukraina serang balasan besar-besaran Rusia
Senin, 5 Juni 2023 5:52 Wib
Lloyd Morrisett sang pembuat "Sesame Street" meninggal
Kamis, 26 Januari 2023 6:29 Wib