Pembangunan Pasar Prambanan abaikan KSN

id pasar

Pembangunan Pasar Prambanan abaikan KSN

Pedagang di pasar tradisional (Foto Antara)

Sleman (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tetap melanjutkan pembangunan pasar tradisional Prambanan, meskipun berada di kawasan strategis nasional yang tidak boleh ada pembangunan fisik.

"Kami tidak tahu mengapa pembangunan Pasar Prambanan tetap dilanjutkan, meskipun lokasi tersebut masuk dalam kawasan strategis nasional (KSN)," kata Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta Wahyu Astuti, Selasa.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Sleman selama ini juga tidak pernah berkoordinasi terkait pembangunan pasar yang berlokasi di sisi selatan komplek Candi Prambanan tersebut.

"Kami juga tidak pernah mendapat laporan bahwa selama proses pembangunan Pasar Prambanan ditemukan benda-benda bersejarah seperti bebatuan candi," katanya.

Ia mengatakan padahal beberapa kali ada masyarakat di sekitar Candi Prambanan yang menemukan batuan candi saat melakukan penggalian tanah untuk kepentingan tertentu.

"Misalnya belum lama ini ada warga yang menemukan batua candi bagian dari gapura saat menggali tanah untuk membuat kolam ikan," katanya.

Wahyu mengatakan, pihaknya juga tidak akan menghentikan atau melarang pembangunan Pasar Prambanan tersebut.

"Ini kami juga tidak akan menghentikannya, hanya saja pertanyaan kami kenapa izin pembangunan di KSN bisa turun," katanya.

Sebelumbya dalam pertemuan bersama Kementerian Pekerjaan Umum di Yogyakarta pada awal Maret 2013, seluruh rencana pembangunan fisik di wilayah yang akan dijadikan Kawasan Strategis Nasional (KSN) akan dimoratorium.

Prambanan termasuk dalam salah satu wilayah berlabel KSN. Jadi, tidak boleh ada perencanaan pembangunan fisik di kawasan tersebut, termasuk rencana pembangunan Pasar Prambanan sebagai gedung berlantai enam yang akan dikerjakan oleh Ditjen Cipta Karya dan Pemerintah Kabupaten Sleman.

(V001)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024