Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menarik empat kapal yang sudah beberapa bulan disimpan di Dinas Sosial, Tenaga Kerja. dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul karena tidak sesuai peruntukan.
Kepala Dinsosnakertrans Gunung Kidul Dwi Warna Widi Nugraha di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan penarikan keempat kapal yang selama ini diperuntukkan Search and Rescue Satlinmas Gunung Kidul dilakukan April 2015, dan selama ini disimpan di Kantor Taruna Siaga Bencana (Tagana) Gunung Kidul.
"Hari ini (Rabu) empat kapal diserahkan ke Dinas Sosial DIY," katanya.
Ia mengatakan penarikan terkait adanya temuan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Sosial. Empat kapal tersebut dianggap tidak sesuai dengan peruntukannya akhirnya kapal yang selalu digunakan SAR pantai, baik di Kordinator Wilayah (Korwil) I Pantai Baron dan Korwil II, dan Pantai Sadeng.
Empat kapal itu dahulu berada di Pantai Baron dua unit, Wedi Ombo, dan Sadeng tersebut diberikan sebelum dirinya menjabat sebagai Kepala Dinsosnakertrans.
"Setelah diserahkan bukan lagi menjadi tanggung jawab kami," katanya.
Ia mengatakan dalam penyerahan empat kapal ini ada satu kapal yang mesinnya hilang, pihaknya membuat berita acara sesuai dengan kondisi riil.
"Saya sudah memberikan edaran untuk mencari mesin yang hilang dan kalau perlu lapor ke polisi," katanya.
Sebelumnya, Koordinator SAR Pantai Baron Marjono mengatakan penarikan kapal tersebut menyebabkan operasional SAR terganggu. Kapal tersebut digunakan untuk penyelamatan jika terjadi kecelakaan laut.
"Kapal itu digunakan untuk penyelamatan jika ada kecelakaan laut, kapal trobel," katanya.
Dia mengatakan saat ini SAR pantai hanya memiliki sebuah kapal. Hal ini tentunya akan menggangu karena jumlah wisatawan pantai selatan Gunung Kidul meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
"Saat ini hanya memiliki satu kapal," ucapnya.
Marjono berharap pemerintah segera memberikan bantuan kapal tambahan. "Kami sudah mengajukan penambahan kapal, tetapi kemungkinan akan diberikan 2016," pungkasnya.
(KR-STR)
