Sleman dorong industri genteng tingkatkan daya saing
Sleman, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus mendorong industri genteng di Desa Sidoagung, Kecamatan Godean, untuk meningkatkan daya saing pada era pasar bebas saat ini.
Salah satu upaya memberdayakan dan meningkatkan daya saing tersebut dengan mengukuhkan Sentra Industri Genteng Sidoagung, Godean, oleh Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, Rabu.
"Pelaku usaha industri genteng harus mempunyai standar produksi agar produksi genteng di Desa Sidoagung tersebut bisa bertahan dan berdaya saing," katanya.
Ia berharap pengrajin genteng selalu menjaga mutu dan kualitas produknya mulai dari pemilihan bahan baku, proses pembuatan, hingga penyimpanan.
"Selain itu harus ada strategi pemasaran yang baik untuk memasarkan produk genteng tersebut. Ketika kualitas baik dan mungkin harganya cenderung lebih tinggi, harus dipasarkan dengan baik agar pembeli mau memilih produk kita," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Tri Endah Yitnani berharap dengan pengukuhan tersebut dapat menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada di sentra industri genteng Desa Sidoagung.
"Satu masalah yang dihadapi oleh satu pelaku usaha, bisa diterapkan atau diduplikasi oleh satu sentra. Jadi bisa diselesaikan bersama-sama," katanya.
Ia mengatakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman rencananya akan kembali melakukan pengukuhan terhadap empat sentra industri lainnya.
"Keempat sentra industri tersebut adalah Sentra Industri Batu Alam Sambirejo pada Senin (4/9), Setra Industri Tahu Krapyak Mergoagung pada Selasa (5/9), Sentra Industri Mebel Bambu Getan Margoagung pada Rabu (6/9) dan Sentra Industri Industri Genteng Godean Margoluwih pada Kamis (7/9)," katanya.
(U.V001)
Salah satu upaya memberdayakan dan meningkatkan daya saing tersebut dengan mengukuhkan Sentra Industri Genteng Sidoagung, Godean, oleh Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, Rabu.
"Pelaku usaha industri genteng harus mempunyai standar produksi agar produksi genteng di Desa Sidoagung tersebut bisa bertahan dan berdaya saing," katanya.
Ia berharap pengrajin genteng selalu menjaga mutu dan kualitas produknya mulai dari pemilihan bahan baku, proses pembuatan, hingga penyimpanan.
"Selain itu harus ada strategi pemasaran yang baik untuk memasarkan produk genteng tersebut. Ketika kualitas baik dan mungkin harganya cenderung lebih tinggi, harus dipasarkan dengan baik agar pembeli mau memilih produk kita," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Tri Endah Yitnani berharap dengan pengukuhan tersebut dapat menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada di sentra industri genteng Desa Sidoagung.
"Satu masalah yang dihadapi oleh satu pelaku usaha, bisa diterapkan atau diduplikasi oleh satu sentra. Jadi bisa diselesaikan bersama-sama," katanya.
Ia mengatakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman rencananya akan kembali melakukan pengukuhan terhadap empat sentra industri lainnya.
"Keempat sentra industri tersebut adalah Sentra Industri Batu Alam Sambirejo pada Senin (4/9), Setra Industri Tahu Krapyak Mergoagung pada Selasa (5/9), Sentra Industri Mebel Bambu Getan Margoagung pada Rabu (6/9) dan Sentra Industri Industri Genteng Godean Margoluwih pada Kamis (7/9)," katanya.
(U.V001)