TWC dorong umkm manfaatkan pemasaran daring

id Twc,Umkm

TWC dorong umkm manfaatkan pemasaran daring

Direktur Utama PT TWC (Persero) Edy Setijo saat memberikan sambutan dalam acara gathering bersama 500 mitra binaan di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, Rabu (31/1) (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah mitra binaan memanfaatkan strategi pemasaran produk secara dalam jaringan atau "online".

"Era digital memudahkan kita mengenalkan produk lebih luas. Kami berharap ini bisa dimanfaatkan seluruh mitra binaan," kata Direktur Utama TWC Edy Setijo saat acara gathering bersama 500 mitra binaan di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, Rabu.

Edy menilai pemasaran secara digital akan menjadi terobosan bagi sektor UMKM untuk menghadapi persaingan pasar ke depan. Melalui metode itu, pemasaran bisa dilakukan seluruh mitra binaan dengan lebih efektif dan efisien.

"Para mitra binaan tidak lagi membutuhkan `showroom` atau toko secara fisik. Mereka cukup mengunggah foto disertai deskripsi produk di halaman maya," kata dia.

Kendati demikian, menurut Edy, sebelum menggeluti pemasaran secara daring, para mitra binaan perlu memperbaiki proses usaha dengan memastikan seluruh produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang sedang dibutuhkan pasar.

Melalui Divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT TWC berupaya merealisasikan Program "BUMN Hadir Untuk Negeri" dengan membina 500 UMKM. Melalui acara gathering tersebut, perseroan itu berusaha memotivasi para mitra binaan dengan menggandeng toko online BLANJA.com.

Selain itu, dalam gathering tersebut ditampilkan hasil karya mitra binaan dalam bentuk bazar di Plaza Gedung Trimurti Unit Teater Pentas, Kompleks Candi Prambanan.

"Dalam ajang silaturahmi ini kami berharap para mitra binaan bisa saling berbagi sumber daya misalnya bahan baku, teknologi, serta proses produksinya," kata dia.

Perwakilan BLANJA.com, Nella Nevanita mengatakan pemasaran secara daring memiliki peluang besar untuk dikembangkan di Indonesia. Apalagi Indonesia memiliki populasi penduduk yang cukup besar dengan potensi pasar mencapai Rp6.500 triliun.

"Masyrakat saat ini juga cenderung menyertai berbagai aktivitasnya dengan gadget sehingga lebih banyak yang memilih membeli barang dan jasa secara online," kata dia.

(T.L007)