Gunung Kidul targetkan 50.000 wisatawan libur Paskah

id pariwisata

Gunung Kidul targetkan 50.000 wisatawan libur Paskah

Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul (Foto Antara)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprediksi kunjungan wisata selama libur panjang paskah mencapai 40.000 sampai 50.000 wisatawan.

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinpar) Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Rabu mengatakan angka 40.000 sampai 50.000 wisatawan yang berkunjung di sejumlah objek wisata, khususnya kawasan pantai masih mendominasi kunjungan.

"Kami juga memprediksi, objek wisata yang mengalami peningkatan jumlah pengunjung, yakni Sri Getuk, Gunung Api Purba Nglanggeran, dan Gua Pindul. Namun demikian, kami tidak ada target khusus, hanya saja kami perkirakan kunjungan?40 ribu sampai 50 ribu wisatawan selama libur paskah," katanya.

Dia mengaTakan untuk mengantisipasi lonjakan, pihaknya akan menambah petugas, serta akan berkoordinasi dengan instansi lain.

"Kami akan tambah petugas termasuk di TPR hingga petugas kebersihan, sehingga pengunjung tetap nyaman meski destinasi ramai. Kami juga berkoordinasi dengan instansi lain termasuk kepolisian dan dinas perhubungan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas," katanya.

Kepala Dishub Gunung Kidul Syarief Armunanto menilai lonjakan akan terjadi pada Sabtu dan Minggu. Kemudian, pada Jumat sebagian besar menjalankan ibadah baik umat Kristiani maupun Muslim.

"Jumat kan ibadah, yang kristiani ke gereja dan muslim sembahyang jumat," katanya.

Dia mengatakan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengatur lalu lintas. "Kami perkirakan untuk Sabtu - Minggu meningkat 30 sampai 40 persen dibandingkan hari libur biasa, kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian," katanya.

Sementara Sekretaris SAR satlinmas Korwil II Gunung Kidu, Surisdiyanto mengatakan seperti pada liburan umumnya, pihaknya menyiapkan seluruh personil SAR untuk siaga.

"Seluruh personil siaga. Kami juga mengimbau kepada para wisatawan untuk mematuhi peraturan," katanya.

a mengungkapkan, pemicu kasus lakalaut lebih banyak disebabkan karena sikap nekat wisatawan. Regu penyelamat berulangkali mengingatkan melalui pengeras suara mengenai kondisi ombak, namun tidak dihiraukan.