AP layangkan SP II pengosongan lahan NYIA

id bandara

AP layangkan SP II pengosongan lahan NYIA

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo menemui tokoh Wahana Tri Tunggal penolak bandara, yakni Purwito. (Dok Ist)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - PT Angkasa Pura I melayangkan surat peringatan kedua kepada 57 kepala keluarga warga penolak New Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang masih menempati rumah di kawasan Izin Penetapan Lokasi bandara.

"Hari ini, Surat Peringatan II Pengosongan lahan sudah kami layangkan kepada warga yang bertahan di lokasi Izin Penetapan Bandara (ILP). Kami berharap diterima dengan baik, kalau tidak diterima akan kami titipkan di desa," kata Pimpinan Proyek pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) Sujiastono di Kulon Progo, Rabu.

Ia mengatakan jumlah kepala keluarga (KK) yang masih bertahan ada 37 KK, yang masih bertahan menempati sekitar 33 unit rumah di kawasan IPL.

"Kami belum menentukan kapan dilaksanakan eksekusi," katanya.

Terkait Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo datang ke rumah warga penolak bandara yang bertahan di ILP, menurut Sujiastono, merupakan hal yang baik.

Ia berharap dengan kedatangan bupati, warga penolak bandara bisa menerima kenyataan bahwa lahan yang mereka tempati masuk IPL bandara dan secara hukum sudah menjadi milik negara.

"Kami berharap warga menerima kenyataan tersebut dan mulai menata kehidupann yang baik ditempat baru. Warga yang belum mengambil uang di Pengadilan Negeri Wates, segera manfaatkan," harapnya.

Selanjutnya, kata Sujiastono, AP I akan melayangkan SP III pada 25 April. Ia berharap dengan adanya jeda SP II ke SP III dan kunjungan Bupati Kulon Progo, warga menerima dengan baik sehingga warga pindah ke tempat yang baik.

Setelah SP III, pihaknya akan melaksanakan tahapan-tahapan sesuai aturan yang berlaku.

"Cepat atau lambat, lokasi tersebut akan kami bangun. Tentu hal ini, tidak akan membuat mereka nyaman tinggal di situ," katanya.

Sebelumnya, Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo pada Selasa (17/4) menemui warga penolak bandara yang masih bertahan di kawasan IPL bandara. Hasto dalam pertemuan tersebut mengatakan program pemerintah yaitu rencana pembangunan bandara baru di Kulon Progo.

Pemerintah membuka diri terhadap keluhan dan permasalahan warga maka apa yang bisa dibantu oleh pemerintah baik berupa bantuan ataupun mediasi. Kehadirannya kepada warga dalam rangka bersilaturrahim, yakni ingin mengetahui permasalahan untuk menggali bahan masukan dan pertimbangan untuk dibawa dalam rapat yang lebih besar di tingkat kabupaten bersama warga.

"Kami memahami sikap warga yang masih menolak. Saat ini sedang diurai permasalahannya termasuk upaya pemindahan dengan skema terbaik. Komunikasi ini bisa menambah bahan masukan, termasuk perubahan sosial warga yang semula komunikatif namun sekarang kurang komunikatif," kata Hasto.

(U.KR-STR)