Jakarta (Antaranews Jogja) - Penggunaan pestisida nabati sangat disarankan agar semakin banyak digunakan pada lahan-lahan pertanian sehingga produk makanan yang dihasilkan kian sehat dan bebas bahan pencemar.
Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Prof. Dedi Nursyamsi, M.Agr di Jakarta, Selasa, mengatakan saat ini tanah di sentra-sentra padi terindikasi tercemar organoklorin asal pestisida sintetis sehingga residu pestisida tersebut dapat terserap ke dalam bulir padi lalu masuk ke tubuh manusia yang mengkonsumsi.
"Kita harus beralih pada pestisida nabati yang rendah residu," kata Dedi.
Menurut Dedi, penggunaan pestisida sintetis secara berlebihan menimbulkan dampak negatif pada lingkungan sehingga perlu paradigma baru untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).
"Pestisida nabati rendah residu karena bahan yang jatuh ke tanah dapat didekomposisi seperti bahan organik biasa. Musababnya pestisida nabati berasal dari bahan alami seperti tumbuh-tumbuhan," kata Dedi.
Ia mengatakan, pestisida alami lainnya berupa biopestisida yang merupakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur pengendalian OPT.
Menurut Peneliti Balingtan, Sri Wahyuni, SP, M.Si, masyarakat sekarang sebenarnya mulai mengerti pentingnya penggunaan pestisida nabati seiring kesadaran pangan sehat.
Hasil kajian di wilayah Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, padi varietas Ciherang dengan penyemprotan pestisida nabati 1 minggu sekali dapat meningkatkan produksi padi dari 6,76 ton/ha menjadi 10 ton/ha gabah kering panen (GKP).
"Hasilnya tak kalah dengan pestisida sintetis dalam membentengi hama," kata Sri.
Pestisida nabati juga tidak beracun pada makhluk hidup non target sehingga aman untuk lingkungan.
"Dengan pestisida nabati, pencemaran akibat pestisida sintetis dapat dihindari sehingga produk yang dihasilkan lebih sehat dan aman bagi kesehatan,¿ katanya.
Penggunaan pestisida nabati mempunyai keuntungan dan manfaat berupa menjaga daya tahan tanaman, aman bagi musuh alami dan organisme non target, murah dan mudah didapat.
Berita Lainnya
Pemkab Bantul: Harga pangan stabil usai Lebaran
Rabu, 17 April 2024 17:38 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo awasi pangan asal hewan di Pasar Bendungan
Senin, 8 April 2024 16:22 Wib
Dinkes Bantul amankan produk makanan tak layak konsumsi
Sabtu, 6 April 2024 22:53 Wib
BRIN meneliti manfaat sorgum turunkan diabetes di Flores
Jumat, 5 April 2024 17:45 Wib
Pemkab Bantul melaksanakan 3 kali pasar murah bahan pokok selama Maret
Kamis, 4 April 2024 20:07 Wib
Stok bahan pokok di Bantul aman dan cukup hadapi Lebaran 2024
Kamis, 4 April 2024 17:08 Wib
Jokowi: Bantuan pangan beras tergantung APBN
Kamis, 4 April 2024 12:55 Wib
Bapanas intensif edukasi penyelamatan pangan untuk ibu rumah tangga
Kamis, 4 April 2024 4:23 Wib