Bantul terjunkan dua ekskavator keruk pasir muara

id pasir

Bantul terjunkan dua ekskavator keruk pasir muara

ilustrasi (Foto jogja.antaranews.com)

     Bantul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiagakan dua ekskavator untuk melakukan 'Bedah Sowangan' atau mengeruk pasir di muara sungai wilayah Pantai Samas guna melancarkan aliran air ke laut selatan.
     "Ada dua becko (ekskavator) yang diterjunkan, satu dari Dinas PU, kemudian yang satu dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup)," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul Bobot Arifiaidin usai meninjau kawasan Pantai Samas Bantul, Kamis.
       Menurut dia, alat berat tersebut disiagakan sejak Rabu (1/8) di muara sungai kawasan Pantai Samas, bedah Sowangan atau membuat aliran air dengan mengeruk pasir itu dilakukan menyusul adanya gelombang tinggi hingga membuat air muara meluap ke sawah petani setempat.
      Bobot menjelaskan, meski sudah diupayakan melakukan 'Bedah Sowangan' namun sejauh ini upaya tersebut belum berdampak signifikan mengurangi debit air payau (campuran air tawar dan laut) yang menggenangi lahan pertanian dekat muara sungai.
      "Kami sudah koordinasi dengan Pak Pulung (Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi), kalau saat ini air lautnya turun lebih cepat, sehingga untuk sementara kita menunggu air surut, sebab kalau tidak justru air laut semakin ke utara," katanya.
       Oleh sebab itu, pada kesempatan Kamis (2/8) siang ini, dia meninjau lokasi muara sungai kawasan Samas guna melihat sejauh mana kondisi muara sungai untuk menentukan langkah selanjutnya, mengingat belasan hektare lahan pertanian di sekitar muara terendam air hingga ketinggian satu meter.
     "Kalau amanah Pak Pulung tetap jalan, kita terus, kalau tidak kita berhentikan, apalagi lahan pertanian di sini sudah terlanjur puso karena air laut sudah merendam. Makanya ini kita cek dan melihat situasi apakah nanti alat berat tetap di situ atau kita tarik," katanya.
     Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi mengatakan, upaya pemda untuk mengatasi banjir karena luapan air muara akibat gelombang tinggi sudah maksimal, namun belum ada hasilnya.
     "Pemda sudah mati-matian berupaya, sudah turunkan alat berat, turunkan pompa air, namun mau bagaimana lagi, ini fenomena alam. Dan yang terjadi air laut jauh lebih besar, sehingga air yang ke muara tidak masuk laut," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024