Tanaman bawang merah pesisir Bantul tidak dapat dipanen

id Bawang merah

Tanaman bawang merah pesisir Bantul tidak dapat dipanen

Ilustrasi tanaman bawang merah di pesisir Bantul. (Foto Antara)

     Bantul  (Antaranews Jogja) - Sebagian tanaman bawang merah di kawasan pesisir Baros Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tidak dapat dipanen karena rusak akibat terendam air payau atau campuran air tawar dengan laut. 
      "Jelas tidak dapat dipanen, karena kondisi tanaman sedang mulai berbuah sudah kerendam air laut seharian, kalaupun surut sudah tidak bisa berbuah lagi," kata petani bawang merah Dusun Tirtohargo Kretek Bantul, Dwi Cahyono di Bantul, Kamis. 
      Menurut dia, total ada seluas 2.800 meter persegi tanaman bawang merah garapannya yang tidak dapat diselamatkan akibat terendam air payau karena dampak luapan air dari muara sungai yang bercampur dengan air laut karena terbawa gelombang tinggi. 
       Ia mengatakan, padahal umur tanaman bawang merah hingga minggu ini sudah sekitar 40 hari, sehingga tinggal menunggu panen dua mingu lagi. Dia memperkirakan hasil panen komoditas hortikultura ini nilainya mencapai sebesar Rp40 juta ketika dapat dipanen.
     "Nilai panen perkiraannya sekitar Rp40 juta, karena saya hitung produksinya kira-kira tiga ton bawang, tetapi mau bagaimana lagi, lahannya terendam semua. Kalau rencananya hasil panen itu mau saya buat untuk membangun rumah," katanya.
      Ia mengatakan, tanaman bawang merah di Baros yang tidak dapat dipanen karena terendam air payau juga terjadi di sekitarnya,  bahkan ada salah satu tetangganya yang menggarap lahan seluas 4.800 meter persegi tidak terselamatkan akibat hal yang sama.
       "Kalau modal saya buat menanam bawang merah ini minimal Rp15 juta, karena benih belinya dari Nganjuk (Jawa Timur). Kemarin itu kebetulan benih lagi murah, sehingga banyak yang nanam. Kalau yang terendam air di sini kemungkinan lebih dari 10 hektare," katanya. 
      Sementara itu, petani bawang merah Dusun Baros lainnya, Lawan mengatakan, ada dua petak lahan garapannya yaitu tamanan cabai dan bawang merah, namun lahan yang sudah terendam air payau tanaman cabai karena berada di sebelah selatan tegalan. 
      Ia mengatakan, untuk tanaman bawang merah seluas 800 meter persegi pada Kamis (2/8) siang belum terendam, namun terancam karena ketinggian air semakin naik, dan upaya yang dilakukan dengan meninggikan tegalan dan nyedot air yang sudah masuk ke lahan bawang. 
     "Belum kemasukan air, makanya kita berupaya semaksimal mungkin agar air tidak masuk, kemarin kita menghidupkan pompa seharian habis lima liter bahan bakar. Hari ini kita sedot lagi, karena kalau sudah terendam saya angkat tangan (menyerah), karena ini air laut," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024