Yogyakarta, 10/8 (Antara) - PT Garuda Indonesia (Persero) mengandalkan tingginya potensi kegiatan "Meeting, Incentive, Converence, and Exhibition" atau MICE di Yogyakarta untuk mendongkrak okupansi atau tingkat keterisian penumpang.
"Kegiatan "MICE" memang menjadi unggulan di Yogyakarta," kata Finance Manager Branch Office Yogyakarta PT Garuda Indonesia Dwi Hermawan di Yogyakarta, Jumat.
Menurut Dwi, di Yogyakarta potensi kegiatan MICE cukup tinggi baik dari instansi pemerintah maupun swasta khususnya yang memiliki kantor pusat di Jakarta.
Yogyakarta menjadi tujuan kegiatan MICE instansi dari berbagai daerah karena selain banyak perhotelan, derah ini juga menyuguhkan banyaknya keragaman destinasi wisata baru dan menarik.
"Orang melakukan kegiatan MICE di Yogyakarta biasanya sekaligus berwisata. Jika dulu hanya ada Malioboro, Keraton, atau Candi Prambanan, sekarang banyak pilihan destinasi-destinasi baru dengan spot-spot menarik yang bermunculan," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, untuk meningkatkan okupansi, PT Garuda Indonesia Kantor Cabang Yogyakarta juga memperkuat kemiteraan dengan segmen instansi pemerintah maupun kalangan pelaku bisnis di DIY. Hal itu, menurut dia, berdasarkan pertimbangan bahwa potensi kegiatan perjalanan dinas ke luar kota masih cukup tinggi.
Menurut dia, pemberian fasilitas pelayanan yang terbaik adalah upaya yang selalu diutamakan Garuda dalam meyakinkan pelanggannya.
"Dalam hal ini kita harus bisa meyakinkan pelanggan dari DPR maupun universitas serta korporasi lainnya karena kalau kita data perjalanan dinas di DIY berkembang masih bagus," kata dia.
Menurut Dwi, saat ini okupansi atau tingkat keterisian penumpang pesawat Garuda Indonesia di Yogyakarta cukup tinggi. Saat masa peak season okupansi bisa mencapai 90 persen, sedangkan saat "low season" utamanya pada Januari, Februari, dan Maret okupansi masih mencapai 70-80 persen.
"Kalau sekarang ini masuk katagori tinggi khususnya dari MICE. Pada pagi hari pemesanan pesawat ekonomi saja biasanya sudah hampir penuh ," kata dia.
Berita Lainnya
Lydiana, mahasiswi Indonesia, rebut penghargaan film dokumenter di China
Sabtu, 27 April 2024 7:11 Wib
"Paylater" di Indonesia perlu diatur, jangan sampai jadi bumerang
Sabtu, 27 April 2024 7:02 Wib
Indonesia ikuti pelatihan penegakan hukum kekayaan intelektual ASEAN-USPTO
Sabtu, 27 April 2024 6:54 Wib
Uzbekistan musuh Timnas U-23 Indonesia di semifinal
Sabtu, 27 April 2024 6:21 Wib
"Bali Maritime Tourism Hub", pulihkan pariwisata-ekonomi Indonesia
Sabtu, 27 April 2024 6:04 Wib
'Indonesian Day', mahasiswa Thailand diajak dalami budaya RI
Sabtu, 27 April 2024 5:53 Wib
Pemerintah terapkan belajar berbasis produk cetak SDM inovatif di Indonesia
Sabtu, 27 April 2024 5:37 Wib
"Menjelang Ajal", film horor mengerikan soal pesugihan
Sabtu, 27 April 2024 5:34 Wib