Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menambah jumlah e-Warong milik warga miskin yang melayani Bantuan Pangan Non Tunai.
Kepala Dinsos P3A Kulon Progo Eka Pranyata di Kulon Progo, Minggu, mengatakan pada 2019 ini, jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 51.974 KPM dari sebelumnya 47.323 KPM, sementara jumlah e-Warong hanya ada 111 unit.
"Idealnya satu unit e-Warong hanya melayani 300 KPM. Namun saat ini jamak ditemui tiap warong penyedia kebutuhan pokok bagi para KPM itu justru melayani lebih dari jumlah tersebut. Untuk itu, kami akan menambah jumlah e-Warong yang dikelola warga miskin," kata Eka.
Ia mengatakan rencana penambahan jumlah unit e-Warong untuk memaksimalkan pelayanan dan menumbuhkan ekonomi warga miskin lainnya. Ia mencontohkan di Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap, satu e-Warong melayani 800 KPM.
"Itu akan kami pecah untuk dilayani di dua tempat," katanya.
Dalam penambahan ini, Dinsos P3A mempertimbangkan sejumlah faktor. Selain perbandingan jumlah antara KPM dan e-Warong di suatu wilayah, juga memperhitungkan tata letak geografis.
Dia mencontohkan Kecamatan Panjatan yang memiliki sekitar 500 KPM tidak perlu ditambah e-Warong. Pasalnya di kecamatan tersebut akses KPM untuk menjangaku e-Warong lebih mudah karena masuk dalam wilayah dataran rendah.
"Kalau di wilayah pegunungan, meski KPM hanya 300, tapi karena faktor geografis, seperti dari sulit nengaksesnya dan jarak antara e-Warong dengan pemukiman warga jauh, maka kemungkinan tetap akan kami tambah," kata Eka.
Kepada para pengelola e-Warong, Dinsos P3A Kulon Progo juga mendorong agar tiap unit warong bisa menyediakan kebutuhan yang berkualitas baik kepada KPM.
Kasi Penanganan Fakir Miskin Dinsos P3A Kulon Progo Ika Dwi Wahyuning Astuti mengatakan pada 2019 ini, Kementerian Sosial melakukan perluasan dari penerima Program Keluarga Harapan (PKH) juga akan dapat mendapat BPNT. Setiap satu KPM akan mendapat dua bantuan, baik bantuan PKH sebesar Rp500 ribu per triwulan, dan BPNT sebesar Rp110 ribu perbulan.
"Dari total 51.974 KPM, ada 374 KPM PKH yang belum mendapatkan BPNT," katanya.
Ika mengatakan setiap bulannya, uang yang beredar di Kulon Progo dengan adanya BPNT dari Kemensos sebesar Rp5,612 miliar. Warga penerima BPNT membelanjakan di e-Warong yang beranggotakan 10 warga miskin.
Di Kulon Progo terdapat 111 e-Warong, yang disuplai beras dan telur dari petani dan peternak lokal. Sehingga, perputusan uang Rp5,612 miliar yang masuk kepada KPM tetap di Kulon Progo.
"BPNT ini mampu menggerakan ekonomi masyarakat miskin. Setiap e-Warong dapat melayani 500 KPM. Selain itu, BPNT mampu menekan kemiskinan di Kulon Progo," katanya.
Berita Lainnya
Penyaluran bansos barang tak lewat e-warong
Sabtu, 14 Oktober 2023 2:31 Wib
Kulon Progo melibatkan empat KUBE disabilitas perempuan pemasok e-Warong
Minggu, 29 Mei 2022 19:32 Wib
Legislator Kulon Progo mendukung BPNT disalurkan melalui kantor pos
Senin, 11 April 2022 21:10 Wib
Pemkab Kulon Progo didesak mendampingi KPM dalam membelanjakan BPNT
Rabu, 2 Maret 2022 17:17 Wib
Sleman pantau kesiapan e-warung dan sembako untuk penuhi kebutuhan warga
Jumat, 26 Oktober 2018 18:30 Wib
111 e-Warong Kulon Progo salurkan BPNT
Kamis, 19 Juli 2018 20:19 Wib
Gapoktan Kulon Progo menyediakan beras e-warong
Jumat, 29 Juni 2018 20:14 Wib
113 e-warong Kulon Progo siap salurkan BPNT
Senin, 25 Juni 2018 18:18 Wib