New Delhi (ANTARA) - Aliansi pemerintah yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi diprediksi menang dengan suara mayoritas di parlemen, lebih besar daripada yang diperkirakan dalam pekan-pekan belakangan, setelah pemilihan umum besar-besaran yang berakhir pada Minggu, menurut sebagian besar hasil jajak pendapat.
Modi mendapat kecaman di awal kampanye karena gagal menciptakan lapangan kerja baru bagi kaum muda, karena harga-harga hasil pertanian lemah dan pemilihan umum yang diduga akan berlangsung ketat melawan partai Congress sebagai oposisi utama.
Tetapi ia memanfaatkan dukungan dari wilayah-wilayah nasionalis Hindu dan mengubah kampanye menjadi perjuangan bagi keamanan nasional setelah ketegangan-ketegangan meningkat dengan Pakistan dan serangan terhadap saingan utamanya yang dinilai lunak terhadap musuh lama India.
Aliansi Demokratik Nasional (NDA) yang dipimpin Modi diproyeksikan meraih 287 kursi di majelis rendah parlemen yang beranggota 545, diikuti oleh aliansi oposisi pimpinan partai Congress, demikian jajak pendapat CVoter .
Untuk memerintah, sebuah partai memerlukan dukungan 272 anggota parlemen.
Suara-suara akan dihitung pada Kamis.
Kendati demikian, jajak pendapat (exit polls) memiliki rekor beragam di negara dengan jumlah pemilih mencapai 900 juta orang itu.
Berdasarkan jajak pendapat yang dikeluaran Times Now television, aliansi Modi kemungkinan meraih 306 kursi. Tapi jajak pendapat dari Neta Newsx, meramalkan kelompok Modi akan kehilangan 30 kursi.
Pengeritik mengatakan Modi telah menimbulkan ketakutan d kalangan mayoritas Hindu di negara itu akan potensi bahaya dari Muslim di India dan Pakistan dan mempromosikan Hindu sebagai yang pertama di India.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Modi tegur Presiden Kanada Trudeau
Senin, 18 September 2023 6:56 Wib
288 tewas akibat KA di India kecelakaan
Senin, 5 Juni 2023 5:51 Wib
Presiden Jokowi bertemu PM India Narendra Modi bahas kesehatan-ekonomi
Senin, 1 November 2021 11:03 Wib
PM Modi pilih vaksin dalam negeri ketimbang AstraZeneca
Rabu, 3 Maret 2021 19:46 Wib
Presiden Jokowi dan PM Modi bertelepon membahas pandemi COVID-19
Selasa, 28 April 2020 23:32 Wib
Modi meminta maaf pada warga miskin India terkait "lockdown"
Minggu, 29 Maret 2020 17:26 Wib