Dirut Bank Jogja diingatkan untuk percepat digitalisasi

id Bank Jogja, Direktur Utama

Dirut Bank Jogja diingatkan untuk percepat digitalisasi

Pelantikan Kosim Junaedi (kanan) sebagai Direktur Utama Bank Jogja periode 2019-2024 oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti (kiri). ANTARA/Eka Arifa Rusqiyati

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta kembali memberikan kepercayaan kepada Kosim Junaedi sebagai Direktur Utama Bank Jogja, namun Kosim yang akan memimpin bank milik pemerintah daerah itu untuk ketiga kalinya diingatkan untuk mempercepat digitalisasi layanan.

“Saat ini adalah era digital sehingga perbankan pun harus mengikutinya untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Jangan sampai tertinggal,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di sela pelantikan di Yogyakarta, Senin.

Menurut Haryadi, Bank Jogja harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan teknologi dalam memberikan pelayanan kepada nasabah sehingga keberadaan Bank Jogja bisa terus memberikan manfaat kepada masyarakat.

Ia menambahkan, posisi sebagai seorang direktur utama bukan pekerjaan yang mudah karena tantangan dunia perbankan yang ada saat ini cukup ketat.

Dalam waktu dekat, Bank Jogja yang semula berstatus sebagai Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Jogja akan segera berubah menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda).

“Perubahan status ini pun diharapkan memberikan suntikan semangat kepada Bank Jogja untuk melakukan peningkatan layanan ke masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Kosim Junaedi mengatakan, upaya percepatan digitalisasi layanan Bank Jogja masih terus berproses, salah satunya menerapkan layanan ATM tanpa kartu dan penggunaan “mobile banking”.

Untuk bisa menikmati layanan ATM tanpa kartu, nasabah Bank Jogja terlebih dulu harus mengunduh aplikasi mobile banking melalui telepon pintar dengan sistem operasi android. Nasabah yang akan mengambil uang dapat menentukan nominal uang yang akan diambil dari aplikasi telepon selular termasuk menerima one time password untuk menjamin keamanan transaksi.

Saat ini, Bank Jogja sudah memiliki aplikasi mobile banking namun masih terus dalam proses pengujian sistem dan infrastrukturnya. “Kami pun melakukan uji coba terhadap karyawan dan direksi terkait penggunaan mobile banking ini,” katanya yang berharap layanan digitalisasi tersebut sudah bisa diakses tahun ini.

Selain meningkatkan layanan secara digital, Bank Jogja juga akan mendapat suntikan modal dari Pemerintah Kota Yogyakarta yang dimulai pada 2019 berupa aset tanah senilai Rp4,5 miliar dan akan digenapi dengan tambahan modal berupa dengan nilai total Rp250 miliar yang akan dibayarkan secara bertahap hingga 2025.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024