Kulon Progo (ANTARA) - Ketua DPRD Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati meminta pemerintah kecamatan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk persoalan temuan data ganda hingga penerima meninggal dunia dalam penyaluran Kartu Keluarga Sejahtera Program Sembako COVID-19.
Akhid di Kulon Progo, Kamis, menemukan adanya data penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) ini ada yang ganda dengan Program Keluarga Harapan (PKH).
"Persoalan ini harus segera ditindaklanjuti dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar bisa dicarikan solusi atas temuan ini," kata Akhid di sela-sela meninjau penyaluran Kartu Keluarga Sejahtera Program Sembako COVID-19 di Kantor Kecamatan Panjatan.
Ia berharap kuota penerima ganda dan orang yang telah meninggal bisa dialihkan bagi warga kurang mampu lainnya. Kuota KKS ini dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial.
"Sehingga kami mendorong dana yang sudah menjadi kuota Kabupaten Kulon Progo agar tetap dapat dimanfaatkan bagi warga yang belum tersasar PKH, KKS dan bantuan langsung tunai dari DIY," katanya.
Akhid mengapresiasi kader penanggulangan kemiskinan daerah (KPKD), camat dan jajarannya yang membantu penyaluran Kartu Keluarga Sejahtera Program Sembako COVID-19 dengan menerapkan protokoler COVID-19.
"Kami minta protokoler COVID-19 harus dilaksanakan secara tegas dalam penyaluran bantuan sosial di semua tingkatan," katanya.
Sementara itu, Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Panjatan Rais Purwanto mengatakan jumlah penerima Kartu Keluarga Sejahtera Program Sembako COVID-19 di Kecamatan Panjatan sebanyak 656 kepala keluarga.
Pembagian Kartu Keluarga Sejahtera Program Sembako COVID-19 dilaksanakan selama enam hari.
"Jumlah data penerima Kartu Keluarga Sejahtera Program Sembako COVID-19 di Kecamatan Panjatan sudah kami sisir sedemikian rupa supaya tidak ada data penerima ganda," katanya.
Ia mengatakan data ini langsung diberikan oleh Kementerian Sosial, sehingga kalau ada ada alokasi yang tidak diambil karena data ganda dan sudah meninggal dunia, maka akan menjadi catatan khusus dalam laporan.
"Penerima bantuannya datanya dari pusat, sehingga tidak bisa langsung diganti," katanya.
Berita Lainnya
Menteri PPPA bertemu keluarga RA Kartini diskusikan perempuan
Senin, 22 April 2024 20:44 Wib
Disnakertrans Bantul berdayakan keluarga miskin melalui program padat karya
Senin, 22 April 2024 10:48 Wib
Ternyata di Yogyakarta ada tiga srikandi pendamping keluarga penyelamat stunting
Minggu, 21 April 2024 20:58 Wib
Keluarga SYL akan diperiksa soal penyidikan pencucian uang
Sabtu, 20 April 2024 21:04 Wib
Gunung Ruang, Sulut, erupsi, 272 keluarga dievakuasi
Rabu, 17 April 2024 15:32 Wib
Perjalanan wisata bersama keluarga dominasi libur Lebaran 2024
Selasa, 16 April 2024 17:50 Wib
Orang tua diminta maksimalkan pola pengasuhan saat libur Lebaran 2024
Kamis, 11 April 2024 14:14 Wib
Raffi Ahmad-keluarga memadukan warna busana
Rabu, 10 April 2024 15:49 Wib