Yuki Kato menganggap perundungan sebagai angin lalu

id yuki kato, pretty little liars,bullying

Yuki Kato menganggap perundungan sebagai angin lalu

Yuki Kato di konferensi pers film “Nikah Yuk!”, Jakarta, Kamis (30/1/2020) (ANTARA/Nanien Yuniar)

Jakarta (ANTARA) - Perundungan baik di dunia nyata maupun dunia maya pernah dialami aktris Yuki Kato.

Aktris keturunan Indonesia dan Jepang itu berhasil melewatinya berkat dukungan dari orang-orang terdekat, dan menanggapi hal itu sebagai angin lalu semata.

"Aku enggak anggap itu serius banget, aku termasuk orang yang cuek. Support system, orang-orang terdekat penting banget untuk menghadapinya," kata Yuki di bincang-bincang daring, Rabu (20/5).

Selama orang-orang terdekat, meski jumlahnya sedikit, selalu mendukung dan menyukai dia apa adanya, aktris 25 tahun ini tak merasa perlu memikirkan orang-orang yang tidak menyukai dan meluncurkan komentar-komentar tak mengenakkan.

"Kalau kita mendorong diri untuk melihat dari sisi positif, kita akan lihat itu sebagai angin lalu saja," ujar pemeran "Pretty Little Liars" adaptasi Indonesia.

Yuki berusaha tidak terpengaruh dengan komentar bernada miring dengan terus mencintai dan bangga terhadap diri sendiri, juga percaya diri sehingga tak mudah tumbang ketika dihantam rundungan.

"Susah melakukan tiga hal itu, perlu latihan dan belajar. Setiap hari aku latihan untuk mencintai diri sendiri. Kalau ada orang yang lidahnya lentur banget, diamkan saja," kata dia.

Yuki Kato berperan sebagai salah satu pemain serial "Pretty Little Liars" yang berlatar belakang kota fiksi di Bali, Amerta.

Serial tersebut menceritakan kehidupan empat remaja yang seperti kehilangan arah setelah pemimpin mereka, Alissa (Yuki Kato) menghilang secara misterius.

Setahun kemudian, Hanna (Anya Geraldine), Ema (Eyka Farhana), Sabrina (Valerie Thomas) dan Aria (Shindy Huang), kembali bersatu setelah mereka mulai menerima pesan-pesan misterius dari sosok yang dikenal sebagai "A". Sosok "A" tersebut mengancam akan mengungkap rahasia terkelam mereka.
 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024